Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Terpesona Lamin Adat "Lakeq Bilung Jau" di Kong Beng, Kutai Timur

10 November 2018   01:49 Diperbarui: 10 November 2018   09:48 1507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dinding Lamin yang fullcolour (Foto ; @kaekaha)

Eksotika budaya suku Dayak di Pulau Kalimantan telah tersohor ke seantero dunia. Semua aspek kehidupan masyarakat Dayak yang terbagi dalam ratusan sub-suku  dan tersebar hampir di seluruh bumi Borneo, sepertinya tidak akan pernah habis untuk menghadirkan pesona bagi siapapun yang pernah menyapa dan bersua dengannya.

Baca Juga : Ada Wisata "Kampoeng Ahok" di Belitung

Salah satu sub-suku Dayak yang terkenal mempunyai pesona budaya "fenomenal" adalah Sub Suku Dayak Kayan yang mendiami kawasan Desa Miau Baru, Kecamatan Kung Beang atau sekarang lebih dikenal masyarakat dengan nama Kecamatan Kong Beng, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Seperti halnya Sub Suku Dayak Kayan lainnya di Kalimantan Timur, Mereka dikenal dengan seni ukirannya yang unik, eksotis, khas dan full colour.

Motif ukiran Dayak 3 dimensi (Foto : @kaekaha)
Motif ukiran Dayak 3 dimensi (Foto : @kaekaha)
Keahlian masyarakat Dayak Kayan, khususnya yang tinggal di Desa Miau Baru dalam hal ukir-mengukir bisa kita lihat di beberapa bangunan publik milik desa, seperti Lumbung padi (lepo parai) , Lamin atau balai adat, termasuk regol atau pintu gerbang cantik yang dibangun di setiap jalan masuk kampung. Bahkan beberapa bangunan pribadi seperti makampun juga tidak luput dari kreasi kreatif dari pemahat-pemahat Suku Dayak Kayan yang sangat kreatif.

Burung Enggang, Burung Surga dalam Mitologi uku Dayak (Foto : @kaekaha)
Burung Enggang, Burung Surga dalam Mitologi uku Dayak (Foto : @kaekaha)

Baca Juga : Asyiknya Menyusuri Rawa-rawa dan Memanen Ikan Segar di Banjarmasin

Suku Dayak Kayan yang tinggal di Desa Miau Baru merupakan suku Dayak dari rumpun Kenyah-Kayan-Bahau yang aslinya berasal dari Sarawak, Kalimantan Utara (Sekarang masuk wilayah Malaysia). 

Menurut sejarah, pertama kali memasuki wilayah Kalimantan Timur mereka menetap di daerah Apau Kayan di DAS Kayan sekitar 3 abad atau sekitar 300 tahun lamanya.

Peta Kabupaten Kutai Timur (Grafis : mhs.pin.or.id)
Peta Kabupaten Kutai Timur (Grafis : mhs.pin.or.id)
Tapi karena kawasan Apau Kayan sangat tertinggal dan terisolir, ditambah dengan alasan perang antar suku serta keinginan untuk mencari daerah yang lebih subur, mereka bermigrasi menuju daerah-daerah yang lebih maju agar dapat lebih berkembang kehidupannya. 

Sekitar akhir tahun  60-an, mereka akhirnya menemukan daerah yang menurut mereka sangat cocok yaitu di daerah aliran sungai Wahau yang saat itu masuk wilayah kekuasaan Suku Dayak Wehea di Kabupaten Kutai Timur dan populasi terbanyak ada di Desa Miau Baru. Pada tahun 1997 Desa Miau Baru diresmikan sebagai desa definitif.

Tampak Sisi Kiri Lamin Adat (Foto : @kaekaha)
Tampak Sisi Kiri Lamin Adat (Foto : @kaekaha)
Sekarang Desa Miau Baru telah bertransformasi menjadi destinasi pariwisata budaya yang sangat menarik. Potensi pariwisata desa yang terletak di daerah perbatasan antara Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Berau ini relatif beragam walaupun semuanya bermuara pada aspek kehidupan masyarakat Dayak Kayan khususnya dari sisi religi dan  spiritual yang identik dengan berbagai ritual dan upacara-upacara adat.

Baca Juga : [Wisata Banua] Menemukan "Pasar Terapung Lok Baintan" dari Jalur Darat

Secara fisik, daya tarik utama dari Desa Miau Baru adalah keberadaan Balai Adat atau Lamin Adat Lakeq Bilung Jau  yang menjadi pusat dari aktifitas sosial dan spiritual masyarakat setempat. Kalau ingin mendapatkan cerita dan berita update terkait travelling, follow saja akun media sosial Pegipegi berikut, FB : @Pegipegi, IG : @pegi_pegi, Twitter : @pegi_pegi  dijamin nggak bakalan kuper dah! Akan banyak promo tiket pesawat, kereta api juga hotel yang menunggumu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun