Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Babon, Ayam dan Cacing" Romantisme Verbal Pengantar Kebersamaan Para Risers

15 Januari 2016   04:08 Diperbarui: 15 Januari 2016   04:08 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata babon ayam dan cacing,  merupakan istilah yang biasa kita dengar sehari-hari. Babon makna harfiahnya adalah indukan atau bisa juga diartikan besar,  sedangkan ayam tentu semua sudah tahu artinya yaitu unggas paling populer bagi kita semua,  karena dagingnya biasa kita masak jadi menu lezat bagi konsumsi makanan kita sehari-hari, sedangkan kata cacing tentu merujuk pada binatang kecil yanh berkelamin ganda atau istilah biologinya hermaphrodyt yang bentuknya gilig panjang. Lantas apa hubungan binatang-binatang itu dengan para risers Datsun Risers Expedition? 

Bagi para risers yang terlibat dalam event Datsun Risers Expedition Kalimantan etape I yang menjelajahi eksotisme bumi Kalimantan dari Samarinda menuju Kota Tanjung Redeb,  ibukota Kabupaten Berau,  kata babon,  ayam dan cacing tentu bukan hal yang asing, karena ketiga kata tersebut merupakan kata yang paling sering terdengar dan terucap diantara para risers dan semua rombongan official yang ikut dalam perjalanan dari Samarinda menuju Tanjung Redeb ibukota Kabupaten berau yang mempunyai julukan Kota Sanggam. melalui alat komunikasi HT. 

Bingung?  Tidak usah bingung!  Para risers dan semua official even Datsun Risers Expedition sering mendengar dan mengucakan kata babon, ayam dan cacing karena ketiga jenis nama binatang ini dijadikan sebagai kata sandi untuk memudahkan komunikasi diantara semua rombongan ketika pemimpin rombongan ataupun juga anggota rombongan paling belakang melihat berbagai jenis kendaraan yang berpotensi "mengganggu atau membahayakan" aktifitas peserta rombongan even Datsun Risers Expedition. Cacing simbol dari sepeda motor,  ayam simbol dari kendaraan roda empat kecil/sedang dan babon digunakan untuk menandai kendaraan besar seperti truk, bis,  alat berat dsb. 

Pada awalnya, pemakaian kata-kata simbolik ini selain untuk memudahkan komunikasi, juga sebagai strategi untuk mengurangi penyebutan merk kendaraan bermotor yg lalu lalang di sekitar rombongan, apalagi yang mejadi competitor brand yang sekarang lagi kita usung dalam even yaitu Datsun. Hal ini diperlukan untuk menanamkan rasa memiliki brand yang diusung dalam even kepada semua risers, langsung ke alam bawah sadar. Dalam perjalanan sejauh kurang lebih 700 km yang dimulai dari Kota Samarinda menuju Kota Tanjung Redeb tersebut ketiga kata tersebut kalau ditotal penyebutannya bisa mencapai ribuan kali. 

Tidak hanya itu saja,  ternyata ketiga kata tetsebut juga manjur untuk memecah kebuntuan dan kekakuan komunikasi baik diantara peserta maupun dengan panitia yang sebelumnya memang sebagian besar belum saling mengenal. Sehingga ketiga kata terebut bisa menjadi ice breaker yang efektif. 

Dalam perkembangannya,  seiring dengan tingkat keakraban diantara para risers yang semakin jauh, ternyata penggunaan kata babon,  ayam dan cacing diantara risers lambat laun mulai melebar, baik dari segi makna maupun fungsinya.  Ada yang dipakai untuk bercanda,  olok-olok bahkan juga menjadi bahasa sandi untuk keperluan lain diluar aktifitas para risers dijalanan. Babon, Ayam dan Casing memang telah menjadi trending topic  dalam dua hari perjalanan menjelajah Kalimantan dari Samarinda menuju Tanjung Redeb, Kabupaten Berau Kalimantan Timur dan semuanya akan menjadi sebuah cerita yang indah akan indahnya kebersamaan dan akan dikenang sampai kapanpun dan dimanapun.

Bravo #JagawRisers dan Semua rekan Risers Etape I Kalimantan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun