Mohon tunggu...
Felicia Tapilaha
Felicia Tapilaha Mohon Tunggu... profesional -

I'm not the one with the extraordinary brain, but I'm the one who still try to enjoy my life with all my heart. That's all.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Terima Kasih...

11 April 2011   09:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:55 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo teman2 , apa kabar? So here I am again dah mulai back to the real world after the tragic lost of my father last Saturday, 2 April 2011...trimakasih banyak, hatur nuhun, tararengkyu, arigato, kamsahamida, dank U wel, kamsiah...untuk segala dukungan doa, materi dan spirit dari semua teman2 via  SMS, E-mail dan telepon..maafkan, tak sanggup kubalas satu persatu untuk mengucapkan beribu terima kasih untuk semua doa yang mebangkitkan kekuatan dan ketabahan bagi keluarga kami...kehilangan seseorang yang sangat kami kasihi secara tiba2 memang membuat kami sangat sedih dan merasa hidup ini tidak adil, tapi kami tahu, kami kehilangan papa tercinta namun kami masih memiliki teman2 yang masih mengingat kami dan mensuport kami untuk tetap melanjutkan kehidupan kami selanjutnya sebagai manusia yang masih menginjak bumi. So life must goes on...Kami harus tetap hidup dan berjuang tanpa papa di sisi kami di dunia ini, tapi kami yakin papa masih melihat kami dari atas sana dan papa mau kami harus tetap kuat dan tidak terus menerus menangisi kepergiannya. Papa meninggal dalam kondisi yang mengenaskan, terbakar di sekujur badannya, namun ekpresi wajahnya tenang sekali seperti sedang tidur, dia meninggal dalam tenang, dia sudah tewas pada saat tertimpa teralis yang terbakar sehingga dia tidak merasakan panasnya api..Ya, papa tenang sekali wajahnya, tidak ada ekspresi takut ataupun sakit, seperti orang tidur, namun kulitnya gosong semua....Inilah jalan Tuhan yang tidak dapat dimengerti oleh nalar manusia, sepertinya papa meninggal secara tak wajar, tapi di dalam Tuhan, papa sudah pergi dalam damai, diiringi seluruh doa dari teman2 dari berbagai cara dan agama yang kami yakin semuanya berdoa untuk kebaikan papa dan kekuatan serta penghiburan bagi kami yang ditinggalkan. Secara pribadi, saya agak terganggu dengan beberapa berita di internet yang mengatakan bahwa papa meninggal karena ngebelain harta (mobilnya) namun secara logika, semua orang memang berusaha menyelamatkan barang yang dia punya, apapun caranya walau dengan segala pertimbangan dan resikonya..saat itu kondisi memang memungkinkan untuk bisa memindahkan mobil, tapi memang sudah jalan Nya papa tertimpa teralis yang penuh bara api dari lantai 3 ruko astana anyar tersebut...jalan Tuhan dan Rahasia Tuhan,tidak ada yang mampu dimengerti dan dipahami, namun kami yakin, papa sudah tenang di alam sana dengan fisik yang ganteng dan sempurna. Sekali lagi terima kasih teman2 ku semua...semoga hari2 mu menyenangkan, nikmatilah kehidupanmu dengan orang2 yang mencintaimu dimanapun mereka berada....Have a nice day and God Bless You All

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun