Diawali dari sekedar iseng membaca-baca tulisan sticker yang di tempel di kaca mobil maupun motor, lama2 menjadi hobi yang mengasikkan dikala menunggu lampu merah berubah menjadi lampu hijau di setiap perempatan jalan, yang kadang2 dari hijau sampe hijau lagi gak pernah sedikitpun kendaraan yang kupakai ini maju setengah meter juga. Bermacam2 gambar dan tulisan yang berada di atas sticker itu, dari yang bersifat serius, lucu-lucuan sampe nyerempet-nyerempet ke porno.
Pemakaian sticker di kendaraan ini sepertinya sudah menjadi gaya hidup yang dapat menunjukkan status sosial (atau kekayaan) dari sang pengguna sticker, misalnya, di kaca mobil mewah dan keluaran diatan tahun 2005 biasanya lebih mudah ditemukan stiker dan logo2 dari perumahan-perumahan elit, club-club  elit, lambang sekolah-sekolah mahal untuk kalangan elit, hingga sticker dari universitas luar negeri yang dengan sombongnya bertengger di sepanjang kaca belakang mobil mewahnya. Rata-rata pengguna sticker yang bersifat seriusan ini adalah keluarga para eksekutif yang biasa memakai supir , dari bapak, ibu hingga anak-anaknya yang masih SD  yang masih ditemani oleh baby sitter nya yang sibuk menenteng barang2 raja/ratu kecil nya itu.
Selain itu banyak juga sticker-sticker bergambar hewan maupun pemandangan yang dipakai di kaca mobil, ada juga perusahaan travel maupun percetakan yang menempelkan sticker di seluruh body kendaraanya sebagai trade mark atau ciri khasnya selain bisa dianggap promosi berjalan karena biasanya dilengkapi dengan nama dan logo perusahaan dengan huruf besar dan lengkap dengan alamat dan nomor teleponnya juga. Bagus juga sebagai iklan berjalan.
Sticker-sticker yang bersifat becandaan bisanya dipakai oleh para kaum muda di mobil2nya yang biasanya sudah dimodifikasi, walaupun tidak semuanya bersifat untuk bercanda, ada juga yang memakai sticker club balap mobilnya dan bahkan sticker oli / pelumas mesin yang mereka pakai juga ditempel di kaca mobilnya. Mungkin untuk hal ini bukan sang pemilik mobil yang rela hati memasangnya, bisa saja pegawai bengkelnya yang memasang sticker itu dengan persetujuan sang empunya mobil, bisa jadi sampe rumah sticker itu langsung dicabut, atau bisa saja dibiarkan sampe sticker itu copot sendiri.
Para pengguna motorpun sudah mulai tidak mau kalah dengan pengguna mobil, biasanya mereka menempelkan berbagai macam sticker di body motornya hingga ke stang motor dan spatboard ban belakang/depan motornya, penuh dengan tempelan2 sticker tersebut. Biasanya pengguna motor ini menempelkan sticker yang bersifat bercandaan juga, walaupun sering juga sticker yang terdengar agak menyeramkan karena mereka menempelkan sticker dari nama gank motor yang mereka ikuti, maupun club sepak bola lokal yang ada di kotanya.
Pengguna sepeda juga tak mau ketinggalan dalam menempelkan sticker di sepedanya, biasanya yang mereka tempelkan adalah sticker2 yang bersifat seriusan, yang mengajak para pengguna kendaraaan bermotor untuk segerah beralih ke sepeda untuk pergi ke tempat kerjanya, sekalian mendukung aksi penghijauan dan pengurangan polusi di dalam kota. Â Selain itu, mereka juga biasa menempelkan sticker nama club sepeda yang mereka ikuti,.
Pemakaian sticker2 ini memang tidak ada hukumnya, mau yang seriusan maupun yang bercandaan, kalaupun ada yang berbau-bau agak porno, paling hanya membuat kepat kepot yang bacanya saja. Semua berhak menempelkan sticker di kendaraanya, terlepas itu pantas atau tidak untuk di baca, biasanya hanya memuaskan pemakai kendaraan itu.
Banyak "kejanggalan" yang saya temukan dari pemakaian sticker2 ini, misalnya : ada mobil sedan dengan sticker berbentuk segitiga warna kuning, bertuliskan "BABY ON BOARD" tapi ternyata mobil tersebut dikendarai secara ugal-ugalan, saya yang membacanya hanya bisa berdoa dalam hati, semoga baby on board di mobil tersebut baik2 saja. Ada juga mobil yang kacanya bertuliskan BIKE TO WORK...saya bingung, bagaimana bisa dia memiliki hati untuk menempel sticker bike to work di mobilnya..jelas2 ada tulisan Bike (sepeda) kecuali dia mau mendorong mobilnya sampai ke tempat kerjanya, atau, dia memasukkan sepedanya ke dalam mobil yang kemudian dia kemudikan mobilnya itu dengan sepeda di dalamnya, atau mungkin dia mengartikan BIKE TO WORK itu sebagai : BAIK BAIK PERGI KERJA...entah lah..tapi menurutku gak matching banget deh antara sticker dan kendaraan yang dipakainya itu.
Untuk sticker yang biasa ada di kendaraan umum / angkot / truk, biasanya banyak sticker iklan dari obat sakit kepala,walaupun  tanpa mengurangi rasa hormat dari pemilik angkot, biasanya sticker2 yang mereka pakai agak berbau porno yang bisa bikin muka panas yang bacanya, ada juga yang menempelkan sticker bikinan yang agak kasar buatannya yang berbentuk wanita dengan wajah peyang2 dengan baju mini ataupun belahan dada rendah. Namun banyak juga yang menempelkan sticker2 sopan maupun sticker club angkot mereka. Biasanya kalau sudah ada pemilihan kepala daerah atau bahkan pemilihan presiden, angkot2 ini lebih banyak menempelkan sticker wajah2 calon wakil rakyat yang sedang bersaing tersebut.
Beberapa contoh sticker yang biasanya saya baca dari kendaraan di sekitar saya (diluar nama perumahan dan sekolah elit yang sepertinya gak perlu saya sebutkan) :
- Kutunggu Jandamu - Baby On Board - Masalahnya Bukan Bagaimana Kau Mengorek-ngorek Hidung, Tetapi Dimana Kau Letakan Upilmu - Husky On Board - Hari Gene Oper Gigi, Cape Deeeeh - Viking Mania - XTC - Maaf, Aku Melanggar Lampu Merah - Dilarang Merokok - BITCH - BTX - Motor Aing Kumaha Aing - Motor Orang Cakep - Oli TOP ONE - PERSIB AING - Nyenggol Ditakol - Akang Lemas, Si Neng Puas - Abang Bawa Uang Disayang, Abang Gak Bawa Uang Ditendang - Hanya Bonceng Orang Cakep - Intel Inside - Pitbull Pride - I Love My Dog Because He Looks Like My Ex-Boyfriend -......