Saya bukanlah seseorang yang mudah memaafkan dan melupakan kesalahan teman, sekecil apapun itu...memang bukan suatu sifat yang baik dan patut dicontoh oleh orang lain...Tapi seiring berjalannya waktu dan banyak bertemu dengan orang baru, saya mulai merubah "cara" marah saya jika saya diperlakukan yang tidak sesuai dengan keinginan saya...
Tahun 2011 kemarin, jika saya marah, kesal, sedih, kecewa kepada salah seorang teman, keluarga atau sahabat saya (even orang tua dan saudara saya sendiri) saya berusaha untuk diam...diam...dan diam...kalaupun saya mau membela diri, saya berusaha menjelaskan semuanya itu dengan suara datar tanpa berusaha teriak, memaki maupun nangis...walaupun akhirnya sulit sekali untuk menahan air mata yang suka gak sopan keluar sendiri tanpa izin.....
Saya memilih untuk menulis semua perasaan saya dalam sebuah buku yang cukup tebal jika saya sudah tidak tahan untuk memaki, mencaci dan menyumpah serapah seseorang yang membuat saya marah di lembaran buku itu....memang suatu pekerjaan yang menyebalkan bila kamu menulis semua perasaan itu sambil bercampur dengan basahan dari tetesan air mata, tetesan ingus...bekas gelas kopi atau sedikit liquor yang tidak sengaja menetes di lembaran buku itu....
Hari-hari kemarahan saya, saya lampiaskan semua di dalam buku itu, terkadang jadi kesian juga sama nasib buku ini yang akhirnya harus menelan semua sumpah serapah saya terhadap seseorang yang gak ada sangkut pautnya sama buku tulis ini...tapi bukankah itu merupakan nasib dari sebuah buku yang harus rela diisi, ditulis dan digambar apapun juga di dalamnya....buku hanyalah buku tak berarti bila tidak ada yang mengisinya bukan?
Alasan saya menulis kemarahan dan isi hati saya ke dalam sebuah buku adalah supaya saya tidak memaki langsung orang yang saya benci itu....yah...kelihatannya begitu kasar jika saya menyebutnya dengan kata benci..tapi terkadang perasaan itu tidak bisa dihindarkan dalam kehidupan kita sebagai makhluk sosial di muka bumi ini....Kalau saya marah terhadap seseorang, itu sudah merupakan dosa...apalagi kalau kemarahan saya itu ditambah dengan makian yang semakin menambah panjang daftar dosa saya yang pasti akan ditulis oleh malaikat di buku dosa saya : "menyakiti perasaan orang lain karena memaki-maki..." YES....
Walaupun kelihatannya munafik jika saya bertemu dengan orang itu dan berlaku dan bersikap biasa2 saja, cenderung berbasa basi picisan padahal hati ini masih gondok karena perbuatannya yang menyakiti perasaan saya....tapi saya kan sudah memakinya ke dalam sebuah buku tulis..jadi kalau masih kesel saya pikir jangan maki di depan mukanya....tambahin aja makian itu di dalam buku maki dan sumpah serapah itu....jadi juga gak gak nambah2in dosa saya...mungkin teman saya itu akan berpikir kalau saya sudah memaafkannya......OOOW....TIDAK BISSHAAAA.......
Satu tahun sudah terlewati dan buku sumpah serapah itu hampir seluruhnya penuh dengan makian dan sumpah serapah yang tidak terdengar oleh yang bersangkutan....akhir tahun 2011 kubuka kembali buku itu, kubaca kembali sebagian besar isinya dan saya sedih karena bgitu banyak makian dan sumpah serapah yang sudah saya "tembakkan dengan membabi buta" di dalam buku itu...saya sedih, karena begitu banyak bahasa yang tidak bagus yang saya tumpahkan ke dalam buku itu...
Kemudian, dengan niat yang tulus saya mau memaafkan semua orang yang pernah menyakiti perasaan saya yang pernah saya maki2 di dalam buku itu...saya robek satu persatu lembaran sumpah serapah itu dan kubawa ke kamar mandi....kubakar lembaran2 makian itu satu persatu sampai habis...sambil sayapun berdoa..."Tuhan, ampuni aku orang yang berdosa ini...yang sudah memaki-maki sesamaku seenak perutku....memaki mereka sama seperti memaki Mu, Tuhan...Ampunilah aku..."
Saya belajar untuk memaafkan dan melupakan...semua lembaran makian itu habis, hancur semua menjadi abu dan debu yang tulisan di dalammnya sudah tak bisa kubaca kembali...yang menunjukkan kalau kesalahan dn perlakuan tidak baik teman2ku tidak kulihat dan tidak kuingat lagi...semua sudah hilang menjadi debu di dalam hatiku dan hilang tersapu angin....
Begitulah juga yang saya mau...kesalahan mereka ingin kuhapus dan kulupakan seperti abu debu bakaran buku makian ini....
Teman...sayapun juga pasti punya kesalahan dan perlakuan yang tidak baik kepada kalian..maafkan saya yaa....Kita tetep temenan kaaannnn?????