Saat kupandang wajah istriku malam ini, ku tak ingin melepasmu.. Kamu wanita yang kucintai.. Kamu ibu dari anakku.. Wajah yang begitu teduh, walau aku tahu kamu begitu letih… Selain bekerja sebagai PNS, kamu tak melupakan kewajibanmu sebagai seorang ibu, sebagai seorang istri, sebagai seorang menantu, sebagai seorang anak…
Kamu tertidur sangat pulas malam ini.. Sangat letih, karena seharian mengabdi sebagai abdi masyarakat, lalu kamu mengerjakan pekerjaan rumah yang tersisa karena uwak, sebutan buat khadimat kami, sudah pulang..
Tidak rela aku mengganggu tidurmu, wahai istriku.. terbayang sudah bagaimana kamu begitu sabar mengajari AIS dan YAYI, anak kita, tentang adab sebagai seorang anak yang sholehah.. Mengajari bagaimana seharusnya kehidupan didunia ini kita maknai.. Kamu mengajarkan itu semua lewat keteladanan..Tidak banyak guru seperti dirimu..
Tak pernah puas aku memandang wajahmu, wahai istriku.. Sore yang indah tadi, kamu sambut aku dengan senyum termanismu..Kamu berikan segelas air putih yang terasa sangat segar dikerongkonganku.. Kamu membuat rumahku sebagai pelabuhan terakhirku dihari ini.. Aku merasa bagai seorang pelaut yang menginjakan kaki kembali didaratan.. Sangat bersuka ria..
Muara Sabak, jam 02.58
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI