Mohon tunggu...
Mas_Choose_One
Mas_Choose_One Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Kualifikasi Profesional: seorang Statistisi.. Bekerja di Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi. \r\nKualifikasi Non-Profesional: seorang ayah, suami, anak dan sahabat. \r\n Seseorang yang terlanjur menjadi Gadamala... \r\n\r\nSeorang pekerja akal dan jiwa, Seseorang yang selalu berusaha menaklukkan jiwa, dan akal pikirannya sendiri. \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kemiskinan (lagi)

2 Agustus 2011   16:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:09 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Tatkala melihat kemiskinan, kita lebih sering mengeluarkan sapu tangan dibanding mengeluarkan dompet".. itu yang saya utarakan pada suatu kesempatan Mata Kuliah Ekonomi Pembangunan di MEP FEB UGM hari ini 02 Agustus 2011... Pada hari ini, kelompok pemateri sedang membawakan topik tentang Kemiskinan dengan sangat jelas dan berapi-api.. Diuraikan banyak sekali tentang kemiskinan. Mulai dari definisi, sampai dengan perdebatan-perdebatan sengit. Diungkap pula tentang Grameen Bank di Bangladesh.. saya sangat tertarik dengan konsep nya Muh Yunus (pencetus Grameen Bank). Fokus utama dalam Grameen Bank adalah pengentasan kemiskinan. Ada 16 ide dasar yang disarankan Grameen Bank bagi kelompok yang peminjam modal di Grameen Bank. Para wanita adalah sasaran Grameen Bank. Dan mereka harus melakukan tindakan2 yang social untuk memperoleh kredit. Mulai dari tanaman yang harus ditanam dihalaman rumah dsb.. Ini lebih terdengar seperti seharusnya CSR lakukan. Pegawai-pegawai Grameen Bank tidak berkantor di gedung-gedung mewah dan berseragam pakai dasi seperti layaknya pegawai Bank.. Mereka "hanya" bercelana jeans.... Ini dilakukan agar tercipta rasa sependeritaan antara Grameen Bank dan masyarakat miskin. (akan dilanjutkan dilain kesempatan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun