Mohon tunggu...
Kadirkudus Ode
Kadirkudus Ode Mohon Tunggu... -

Penulis Merupakan Wartawan Surat Kabar Sinar Indonesia, sebelumnya aktif menulis dibeberapa media seperti Harian Pagi Mata Banua dan Media Nasional Skandal serta Majalah Metro Nasional\r\n

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Konflik Papua "Ladang" TNI Dan POLRI

31 Oktober 2011   17:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:14 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Indonesia,(31/10)

Sampai sekarang belum ada satu pihak yang bertanggungjawab atas konflik yang terjadi di negeri Cendrawasih Papua, bahkan Presiden Republik Indonesia Susilo Banbang Yudhono memandang sebelah mata konflik yang terjadi.

Saya orang awam dan hanya melihat secara intens perkembangan konflik Papua melalui media televisi maupun media cetak, ada kejanggalan yang terjadi dalam pandangan saya. Pertanyaan mendasar dalam pikiran saya, sangat rumitkah penyelesaian konflik di Tanah Papua yersebut?.

Penyelesaian konflik yang terjadi di daerah timur republik ini sangatlah simple apabila tidak ada hiden agenda adari para elit, khususnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan POLRI (Polisi Republik Indonesia). Bukti terakhir dan mereka telah mengakuinya, dalam konflik, mereka diberi anggarang pengaman. Lalu masihkah kita bertanya, siapa di balik konflik Papua?..Saya rasa sudah sangat jelas.

Pimpinan negara ini seolah tutup mata, dan tidak berani mengambil resiko. Apa susahnya, menyuruh TNI dan POLRI untuk berjuang bukan karena materi (uang) tetapi demi kedamaian NKRI yang kita cintai ini?. Ketegasan pemimpin adalah harapan kita bersama.

Memelihara konflik Papua sama artinya memberikan keleluasaan bagi TNI dan POLRI untuk mengeruk kekayaan negeri ini. Anggaran miliaran rupiah untuk biaya pengamanan konflik di Papua adalah proyek ilegal yang dilakukan dua institusi tersebut.

Lalu, masihkah kita berharap kepada mereka? jawabannya tidak. Konflik di Tanah Papua adalah pundi-pundi uang para aparat.

"Warga Butuh Keadilan Ekonomi" dengan konflik "Negara ini Semakin Membodohi Warga Papua"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun