Mohon tunggu...
Sukadi Brotoadmojo
Sukadi Brotoadmojo Mohon Tunggu... -

Seorang laki-laki, lahir dan tumbuh di Klaten dan saat ini berdomisili di Purbalingga. Begitulah.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Jangan Hanya Sekedar Buka Rekening di Bank Syariah

13 April 2016   22:04 Diperbarui: 13 April 2016   22:24 1818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah dari mana harus mulai bercerita, kiranya terasa gagu bila harus berkisah tentang tabungan. Bagaimana tidak?, isi tak seberapa tapi rekening dimana-mana. Memalukan?, saya rasa tidak, harus begitu rasanya hidup di Indonesia. Kenapa saya katakan "harus begitu"?, karena memang sangat membingungkan menurut saya, banyak promo yang menarik, namun kadang pelayanannya yang kurang memuaskan, ini menurut saya.

Saya adalah nasabah dari beberapa bank konvensional, yang paling lama adalah rekening yang saya miliki di BNI 46, semenjak tahun 2007 hingga sekarang rekening tersebut masih aktif. Tahun 2009 untuk kepentingan penerimaan gaji, saya harus buka rekening Bank Jateng, hingga sekarang. Sempat punya rekening BRI juga, tapi tak mampu bertahan lama, karena satu dan lain hal akhirnya rekening BRI saya biarkan hangus. Ingin rasanya menutup rekening tabungan bank konvensional yang saya miliki, karena terlalu banyak rekening rasanya cukup memberatkan, tapi ada saja hal-hal yang menahan saya. Ada beberapa alasan, diantaranya:

  • Bank konvensional lebih mudah mencari kantor unit maupun cabang, karena rata-rata bank konvensional sudah membuka kantor unit atau cabang sampai tingkat kecamatan. Jadi, saya lebih mudah melakukan transaksi secara langsung.
  • Kebutuhan transaksi online sebagian besar menggunakan bank konvensional, sedangkan saya hingga sekarang masih sering bertransaki secara online, baik saat belanja maupun terima pembayaran.
  • Gaji bulanan saya lewat bank konvensional, akhirnya mau tidak mau saya harus punya rekening tersebut.

Apa yang saya sampaikan dalam tulisan ini adalah murni pendapat saya, dengan berbagai pengalaman, tak ada maksud menjatuhkan bank satu dan lainnya. Kalau Anda ingin memiliki tabungan syariah, jangan hanya sekedar buka rekening, ini saran dari saya, tidak bermaksud memprovokasi, buat apa buka rekening syariah tapi hanya sekedar buka saja?. Saya luruskan terkait saran saya tersebut, kalau mau buka, ya mantabkan pilihan, buka dan "pelihara" rekening tabungan syariah tersebut. Saat ini fasilitas tidak kalah dengan bank konvensional, baik fasilitas, kemudahan transaksi maupun program-program yang diberikan. Bank syariah itu bagus, kok.

[caption caption="Buku Tabungan BRI Syariah Saya"][/caption]Saya sendiri sudah lumayan lama menjadi nasabah bank syariah, tepatnya sejak tanggal 4 bulan November tahun 2013, saya buka rekening di BRI Syariah KCP Purbalingga. Setelah menahan keinginan cukup lama, akhirnya niat saya tertunaikan di BRI Syariah, ada banyak alasan kenapa saya memutuskan memilih BRI Syariah. 

Awalnya saya ingin buka di bank Mualamat, tapi berhubung masih minimnya kantor cabang atau unit di daerah saya, begitu juga dengan ATM yang masih jarang, makanya saya urungkan niat tersebut. Menimbang plus minusnya, saya putuskan membuka tabungan di BRI Syariah. Saya tidak berkata bahwa bank syariah yang lain tidak bagus, hanya saja beberapa kelebihan yang diberikan oleh BRI Syariah membuat saya tertarik.

Tidak kalah dengan bank konvensional, saat ini bank syariah juga sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas e-channel berupa SMS Banking, Mobile Banking, dan Internet Banking. Memang masih banyak hal yang sebenarnya belum sesuai keinginan saya, seperti kantor cang atau unit yang masih sedikit, ATM yang tak seberapa, belum banyak e-commerce yang menyertakan bank syariah dalam rekening pembayaran mereka, dan beberapa kekurangan lain.

Namun, diluar itu saya merasa senang karena sudah memiliki tabungan syariah, dimana saya sangat berharap tetap istikomah dalam memegang rekening syariah saya. Memang saya masih minim pengetahuan mengenai perbankan syariah, perhitungan yang dipergunakan pun saya tidak paham, tapi tetap yakin bahwa perbankan syariah adalah yang terbaik buat saya.

Dalam beberapa momen saya sempat dibuat merinding terkait dengan dalil riba, halal-haram, dan pengetahuan sejenis yang arahnya secara tidak langsung menyuruh saya untuk menabung secara syari. Kalau tidak salah pemahaman, dalam ajaran agama yang saya anut, perbankan syariah lebih baik ketimbang konvensional, hal ini terkait dengan sistem pengelolaannya. Mohon koreksi bila saya keliru.

Harapan saya kedepan semakin banyak orang yang membuka tabungan di bank syariah, begitu juga dengan toko online yang mau menyertakan bank syariah untuk transaksi keuangan mereka. Dengan semakin banyaknya peminat tabungan syariah, semoga saja bank-bank syariah yang sekarang ini ada bisa membuka cabang atau kantor unit semakin banyak, bayangkan saja, dalam sebuah kabupaten hanya ada satu kantor cabang saja!. Bandingkan dengan bank konvensional yang terkadang dalam satu kecamatan bisa lebih dari satu kantor unit.

Ya, begitulah, bicara perbankan memang selalu penuh dinamika, pertimbangan secara keuntungan materi terkadang mengalahkan kejelasan dalil-dalil. Saya sendiri masih belajar untuk tetap teguh pendirian, seiring berjalannya waktu membuat hati kian mantap untuk menabung di bank syariah, seperti sudah saya singgung diatas, bank syariah sekarang sudah modern, tidak kalah bagus dengan bank konvensional, fasilitasnya juga sudah lengkap. Ada beberapa catatan memang, seperti sudah saya uraian sebelumnya, semoga saja semakin meningkat kinerja bank syariah.

Sebelum saya akhiri tulisan ini, sekali lagi saya tegaskan bahwa bank konvensional dan bank syariah itu sama, hanya berbeda dalam system pengelolaannya. Soal memilih bank mana yang terbaik, itu kembali pada diri masing-masing, semua ada kekurangan dan kelebihannya. Semoga saya tetap konsisten dengan pilihan membuka rekening di bank syariah, bukan hanya sekedar buka rekening, tapi benar-benar menjaga rekening tetap lestari. Demikian juga dengan Anda, bukan?.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun