Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan suatu mata ajar yang diberikan di suatu jenjang sekolah tertentu yang merupakan salah satu bagian dari pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk bertumbuh dan perkembangan jasmani, mental, sosial, dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang (Depdiknas, 2006:131. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan pada sekolah dasar bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kesegaran jasmani serta dapat mengetahui dasar-dasar gerak pada permainan olahraga. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana.Â
Pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani olahraga dan Kesehatan guru harus dapat mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan/olahraga, karakter (sportifitas, jujur, kerjasama dan lain-lain) serta pembiasaan hidup sehat. Pelaksanaannya tidak melalui pengajaran konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis namun melibatkan unsur fisik mental, intelektual emosional dan sosial. Aktifitas dalam pembelajaran harus mendapatkan sentuhan metodik, sehingga aktifitas yang dilakukan sesuai dan mencapai tujuan pengajaran.
Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan harus mampu menciptakan kegiatan kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan serta tidak monoton. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang aktif kreatif dan menyenangkan adalah pendekatan bermain. Karakteristik siswa sekolah dasar adalah bermain.Â
Dorongan untuk bermain selalu ada pada jiwa anak sekolah dasar. Situasi permainan yang menyenangkan dapat menciptakan rasa puas dalam bermain serta keberhasilan yang dicapai mereka dalam permainan akan menumbuh kembangkan aspek-aspek psikologi secara positif. Teknis pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan melalui pendekatan bermain dapat dilakukan pada kegiatan pendahuluan sampai kegiatan inti.Â
Sebagai contoh dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan kelas VI SDN 1 Wanayasa Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara dengan materi lempar turbo. Â Hasil belajar dalam pembelajararan ini adalah perubahan yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang dapat dilihat dari kemampuan peserta didik dalam melakukan variasi gerak dasar melampar.
Sebenarnya banyak contoh jenis permainan yang dapat dilaksanaakan dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Namun dalam pembelajaran kali ini penulis menggunakan permainan lempar sasaran. Permainan ini saya ambil dari buku tentang gerak dasar atletik dalam permainan. Prasarana lapangan seluas lapangan sepak bola mini. Sarana berupa kaleng bekas, holahop, coon, peluit. Cara bermainnya siswa dibagi menjadi dua kelompok, setiap kelompok  berusaha melempar ke holahop yang digantung yang tengahnya diberi kaleng dengan saling umpan dengan teman dalam satu kelompok. Kelompok yang paling banyak memasukan bola ke holahop dan mengenai kaleng sebagai pemenangnya.
Pembelajaran melalui pendekatan bermain dalam materi Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan memiliki banyak manfaat baik untuk guru maupun siswa. Dalam kegiatan diatas tanpa disadari peserta didik telah melaksanakan berbagai macam gerak dasar melempar. Diantaranya sikap awalan saat melempar, sikap ketika melempar, sikap akhir setelah melempar serta siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran. Tidak kalah penting peserta didik belajar bekerjasama untuk meraih tujuan bersama. Jadi pembelajaran lempar turbo dengan pendekatan bermain lempar sasaran dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti materi yang diajarkan.
Mengajar secara konvensional era sekarang ini sudah tidak akan mempan bagi siswa jaman sekarang. Maka dari itu perlu sebuah kreatifitas dalam menciptakan beberapa permainan yang tentunya dapat menggiring siswa ke dalam materi. Usahakanlah permainan tersebut di integrasikan dengan sistem kompetisi atau perlombaan. karena dengan perlombaan tersebut anak didik kita akan lebih terobsesi dan lebih bersemangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H