Pendidikan multikulturalisme yang diintegrasikan dengan tradisi lokal seperti penggunaan busana adat Bali ini adalah model pendidikan yang dapat diterapkan di banyak tempat lainnya. Ini membuktikan bahwa tradisi tidak harus menjadi penghalang bagi kemajuan, melainkan dapat menjadi sarana untuk membangun masyarakat yang lebih harmonis dan inklusif. Generasi muda yang tumbuh dengan penghargaan terhadap keberagaman dan budaya lokal akan menjadi pemimpin yang mampu mengelola perbedaan dengan bijaksana dan menciptakan dunia yang lebih damai.
Dengan demikian, Bali telah memberikan teladan yang sangat baik dalam mengintegrasikan nilai-nilai tradisional dengan pendidikan multikulturalisme. Langkah ini tidak hanya berfungsi untuk melestarikan budaya, tetapi juga untuk membangun karakter dan masyarakat yang lebih inklusif, penuh empati, dan saling menghormati. Dalam jangka panjang, inisiatif seperti ini akan berperan besar dalam menciptakan dunia yang lebih damai dan lebih terhubung satu sama lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H