Mohon tunggu...
Kadek Rizki Wira Buana
Kadek Rizki Wira Buana Mohon Tunggu... Mahasiswa - NIM: 2012061007

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Menyambut Era Mobil Listrik, Bagaimana dengan Mobil Berbahan Bakar Bensin

2 November 2021   12:24 Diperbarui: 2 November 2021   20:50 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang Indonesia akan bersiap menyambut era mobil listrik dan bersiap meninggalkan kendaraan berbahan bakar bensin, dengan begitu dapat mendorong industri otomotif untuk menuju era elektrifikasi, sehingga membuat kendaraan berbahan bakar bensin mungkin akan diberhentikan penjualannya.

Sehingga tidak bisa dibanyangkan Indonesia akan memasuki era mobil listrik. Sudah ada beberapa produsen otomotif seperti Hyundai, Nissan, Lexus,  sudah mulai memasarkan produk mobil listriknya di Indonesia dan juga sudah ada yang memakainya. Jika mobil listrik sudah menjadi pilihan utama bagi masyarakat maka mobil berbahan bakar minyak akan mulai sedikit yang memakainya. 

Namun jika dilihat bahwa mobil listrik kemungkinan akan mengganti oli rem saja jika mungkin dulunya sering mengganti oli mesin namun jika menggunakan mobil listrik tidak mengganti oli terlalu banyak. 

Di dalam penggunaan mobil listrik ini tidak lagi menggunakan transmisi manual melainkan menggunakan transmisi otomatis yang membuat mobil listrik ini menjadi semakin mudah digunakan dan efesien, sehingga perlu adanya kebiasaan dalam menggunakan transimisi otomatis yang mungkin semulanya menggunakan transmisi manual ke transmisi otomatis yang lebih mudah dari transmisi manual. 

Ada teknologi yang bisa dijadikan alternatif sebelum menuju ke era mobil listrik murni yaitu HEV (Hybrid Electric Vehicle) teknologi ini menggabungkan mesin bensin dan listrik, bukan sepenuhnya mobil listrik namun bisa diisikan dengan bahan bakar minyak yang aman jika digunakan dalam perjalanan jauh sehingga tidak takut kehabisan baterai karena bisa diisikan dengan bensin.

Ada tantangan yang akan dihadapi seperti produsen oli ataupun sparepart dan engine yang akan mulai sedikit resah karena mobil istrik kemugkinan sedikit menggunakan oli, sehingga dengan kemunculan mobil listrik ini supaya tidak dapat mengganggu otomotif lainnya dan ketika ingin membeli mobil listrik  di Indonesia ada permasalahan yaitu masalah harga yang mahal masih disekitar Rp. 500 juta lebih, jika dilihat dari daya beli mobil masyarakat Indonesia masih sekitar Rp. 200 Juta atau ada yang membeli mobil bekas karena lebih murah. 

Maka akan menjadi tantangan bagi produsen otomotif bagaimana membuat mobil listrik supaya harga dari mobil listrik bisa lebih murah  dan efisien, dengan harga yang wajar maka masyarakat semakin bisa untuk membeli mobil listrik dan juga diimbangi adanya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di setiap tempat atau daerah sehingga masyarakat semakin yakin untuk membeli mobil listrik karena dari segi pengeluaran mobil listrik lebih hemat daripada mobil dengan bahan bakar minyak karena tidak perlu membeli bensin.

Dengan begitu era mobil listrik diIndonesia akan bisa lebih banyak muncul dalam beberapa tahun kedepan jika serius dilaksanakan bukan hanya sekedar wacana dan mulai meninggalkan mobil yang berbahan bakar minyak, karena mobil listrik lebih efisien dan tidak menimbulkan polusi. 

Sehingga era mobil listrik akan mulai terwujud jika harganya yang sudah wajar di masyarakat  dan mulai bisa membelinya serta didukung dengan kesiapan infrastruktur hingga industrinya sudah saatnya Indonesia memproduksi mobil listrik sehingga tidak tertinggal dari negara-negara lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun