Dengan adanya banten dalam tradisi Bali memberikan cerminan bahwa identitas Hindu yang kuat dalam kepercayaan masyarakat terhadap adanya Tuhan. Ideologi ini bersifat turun-temurun dan karenanya menjadi warisan leluhur.Â
Sadar bahwa banten adalah ungkapan pengabdian dan cinta kepada Sang Pencipta, banten harus dipersembahkan dengan tulus. Persembahan umat Hindu dengan keikhlasan dan perasaan tulus menjalankan ajaran Bhakti Marga.Â
Dari empat marga yang dikenal sebagai Catur Marga, semuanya menggunakan banten untuk lebih dekat dengan dewa. Namun penggunaan kurban lebih banyak pada tahap "apara bhakti" sebagai dasar pelaksanaan bhakti marga dan karma marga. Pada tahap "para-bhakti", dasar jnana dan ajaran raja marga, penggunaan banten dikurangi. Sehingga dalam keadaan krisis pun masyarakat Hindu Bali tidak dapat lepas dari banten, karena banten merupakan realisasi dari ajaran Bhakti Marga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H