Mohon tunggu...
kadek indayani
kadek indayani Mohon Tunggu... Guru - TEACHER

LAIN DULANG LAIN KAKI

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Kompensasi, Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi untuk Meminimalisir "Turn Over Intention" Bagi Guru Honorer di Denpasar

30 April 2024   21:40 Diperbarui: 30 April 2024   21:53 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kadek Indayani, Mahasiswi Pasca Sarjana, Ilmu Manajemen "UNDIKSHA"/dokpri

Peran guru sangat strategis pada kegiatan pendidikan jalur formal, non formal maupun informal. Keberhasilan pendidikan sesungguhnya akan terjadi bila ada interaksi antara pendidikan dengan peserta didik. Dalam kondisi inilah guru memegang peranan penting untuk keberhasilan peserta didik. 

Semua kebijakan pendidikan bagaimanapun bagusnya tidak akan memberi hasil optimal, sepanjang guru belum atau tidak mendapatkan untuk mewujudkan otonomi pedagoginya yaitu kemandirian guru dalam memerankan fungsinya secara proporsional dan professional. Pendidikan mempunyai peran sangat penting dalam rangka meningkatkan kualitas, kemajuan dan perkembangan suatu negara pada umumnya generasi muda pada khususnya, oleh karena itu pembaruan pendidikan harus selalu dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas guru.

Memberikan kompensasi yang adil dan komprehensif kepada guru honorer di Denpasar bisa meningkatkan kepuasan kerja mereka, mengurangi keinginan untuk pindah kerja. Selain itu, gaya kepemimpinan yang inklusif dan mendukung serta komitmen untuk memperbaiki kondisi kerja juga akan membantu meminimalisir niat untuk pindah kerja.

Tugas guru memang berat tetapi juga mulia, karena guru memiliki fungsi yaitu sebagai pengajar sekaligus, fasilitator juga sebagai pendidik, sehingga tugasnya tidak hanya memberikan dan mentransfer ilmu yang dimilikinya kepada anak didiknya tetapi juga membina perserta didik untuk memiliki wawasan dan mengembangkan sikap serta kepribadian yang positif dan dapat dipertanggungjawabkan di lingkungan masyarakat. 

Disini diperlukan adanya interaksi antara guru dan peserta didik baik di kelas maupun di luar kelas. Keberhasilan guru dalam menjalankan profesinya tidak akan lepas dari kepercayaan yang diberikan pimpinan sekolah. Prestasi tersebut tidak akan mencapai hasil yang maksimal apabila tidak ada gaya kepemimpinan, kompensasi dan komitmen organisasi untuk saling menghargai antar kepala sekolah dan guru atau guru dengan guru. Hal ini harus diperhatikan agar mengurangi resiko terhadap turn over intension guru khususnya guru honorer seperti guru honorer di kota Denpasar.

Gaya kepemimpinan cocok apabila tujuan sekolah telah dikomunikasikan dan bawahan telah menerimanya. Seorang Kepala Sekolah harus menerapkan gaya kepemimpinan untuk mengelola bawahannya, karena seorang Kepala Sekolah akan sangat mempengaruhi keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuannya.

Sekolah harus menerapkan sebuah komitmen untuk mempertahankan guru honorer dan menggunakan penghargaan atau hadiah dan ketertiban sebagai alat untuk memotivasi Guru. Kepala Sekolah mendengar ide-ide dari para bawahan sebelum mengambil keputusan. Gaya kepemimpinan yang tepat akan menimbulkan motivasi seseorang untuk berprestasi. 

Sukses tidaknya Guru dalam prestasi kerja dapat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan Kepala Sekolah. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan maka diperlukan kerjasama yang baik antara kepala sekolah dan guru. Salah satunya dengan proses komunikasi yang baik. 

Komunikasi yang terjadi di sekolah terutama antara kepala sekolah dan guru, jika dilakukan secara baik dan intensif, maka akan mempengaruhi sikap guru dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, yang berujung pada peningkatan kinerjanya di sekolah. Sebaliknya, apabila proses komunikasi yang terjadi di sekolah kurang baik, maka dapat menimbulkan sikap yang otoriter, terutama ketika terjadi perbedaan pendapat yang berkepanjangan.

Guru honorer merupakan guru yang diangkat oleh kepala sekolah dan diberikan insentif berdasarkan bantuan dana operasional sekolah dan guru honorer cukup komplek diantaranya, beban kerja tidak sebanding dengan gaji kemungkinan pemberhentian tanpa pesangon tidak adanya undang-undang yang mengatur hak dan kewajiban guru honorer dan tuntutan tugas yang tidak didukung dengan sarana dan prasarana yang baik padahal guru honorer umumnya memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama dengan guru yang berstatus Pegawai Negri Sipil (PNS) dan ini harus benar-benar diperhatikan apalagi guru honorer yang loyalitas tanpa batas bahkan yang sudah profuktif harus benar-benar diberikan reward sekaligus kepastian untuk mewujudkan visi dan misi sekolah.

Permasalahan yang masih sering terjadi pada dunia pendidikan saat ini adalah tingkat turnover guru honorer yang masih tinggi di Denpasar karena beban kerja tidak sebanding dengan gaji, kemungkinan pemberhentian tanpa pesangon, tidak adanya undang-undang yang mengatur tentang hak dan kewajiban guru honorer, dan tuntutan tugas yang tidak didukung oleh pemenuhan sarana dan prasarana yang baik dengan komitmen organisasi sebagai variabel mediasi. Dari paparan diatas perlu di sadari bahwa guru honorer juga harus diperhatikan, diperjuangkan keberadaanya  untuk mencapai visi misi dari sekolah sehingga output tepat guna dan tepat sasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun