Remaja masa kini, sudah pasti tak gagap teknologi. Ada banyak cara untuk bisa terkoneksi dalam dunia maya, dan terus berinteraksi. Mendapatkan info dari akun @kompasiana dan @Nurul_uyuy mengenai kegiatan ini, sayapun mengajak serta beberapa teman yang suka berbagi dan eksis di dunia nyata peduli terhadap remaja.
Ya, Jumat sore 22 Maret 2013 menjadi hari yang istimewa bagi kami para remaja Bali. Kompasiana nangkring lagi dan berbagi informasi. Kali ini topik yang diangkat adalah mengenai kanker payudara. Ngeri memang, tapi kita harus mengetahui penyakit ini untuk bisa dicegah atau segera ditanggulangi. Restoran Aviary, Kuta penuh sesak, saat saya datang. Istimewaaa, karena sebagian besar dari peserta adalah laki-laki. Tidak dipungkiri lagi, bahwa kini kanker payudara tidak hanya menjadi momok yang menakutkan bagi perempuan saja (ssst……lelaki ganteng nan galau juga bisa kena lo!) setiap tahun di Amerika Serikat lebih dari 200.000 kasus baru ditemukan pada wanita dan 2000 kasus pada pria (dr. Irsyal Rusad dikutip kompasiana). Nah, saya akan berbagi cerita mengenai serunya Kompasiana Nangkring di Bali edisi kali ini. Kompasiana ‘kembali’ nangkring di Bali Acara ini sangat komunikatif dan menyenangkan. Panitia yang ramah, pemandu acara yang manis dan topik yang menarik. Kompasiana selalu menawarkan kenyamanan ketika mereka menyapa para kompasianer Pulau dewata. Diawal acara peserta disuguhkan video mengenai kanker payudara dilanjutkan dengan testimoni oleh ibu Kathryn seorang perempuan penuh semangat dari negeri Kangguru. Dia pernah berjuang sebagai penderita Kanker dan menularkan ‘spirit dan survive tips’ lewat organisasi nirlaba yang fokus mengkampanyekan dan mempromosikan gerakan peduli kanker payudara Bali Pink Ribbon. Masuk ke acara inti, diisi dengan talkshow bersama dr. Kt Widiana dari Yayasan Kanker Indonesia yang memberikan pemaparan secara sederhana konsep hidup sehat untuk menghindari dan mencegah penyakit ini. Sempat bergidik ngeri juga, setelah melihat foto-foto payudara yang telah terjangkit kanker, sangat menyeramkan! Tapi beliau bilang, jika kita mau sadar (mencari info), sabar (menjalani pengobatan) dan tegar (menghadapi kenyataan dan terus berjuang) penyakit ini bisa ditangani. Namun kita harus kembali lagi, mencegah lebih baik daripada mengobati. Deteksi dini salah satu caranya guys! Pembicara kedua berasal dari Philips Indonesia. Nahlooo… ini bukan berbicara tentang lampu yah * hehehehe* tapi Mbak Cathrine dengan suara lantangnya menyerukan bahwa kita harus berjuang melawan kanker payudara dan tentunya philips healthcare akan mendukungnya. Salah satu implementasinya adalah melalui aplikasi ‘Spot it Yourself!” Kepo Bermanfaat? cek -> Spot it yourself! Spot it yourself adalah aplikasi yang berawal dari program ‘+’ project philips Indonesia yang diselenggarakan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kompetisi ini dimenangkan oleh Rina Susanti dengan program spot it yourself pada tahun 2011. Penjelasan mengenai aplikasi ini secara langsung disampaikan oleh Aswindaru R dari Philips. Seru! kita bisa mendapatkan informasi tentang kanker payudara, bisa juga berkonsultasi dengan dokter atau berinteraksi dengan komunitas. Makanya, yuk teman remaja kita kepo aja langsung ke websitenya silakan cek --> SpotitYourself.com Jadilah Pejuank! [caption id="attachment_236451" align="aligncenter" width="627" caption="SADARI sedari dini"]
Terimakasih kompasiana.com
Mari, Kembali ke Bali Lagi
Kutipan inspiratif:
Kylie Minogue (Penyanyi, Penulis Lagu) "Having had cancer, one important think to know is you're still the same at the end... most people come out the other end feeling more like themselves than ever before." (Pernah terkena kanker, hal penting yang harus diketahui adalah bahwa Anda masih orang yang sama pada akhirnya. Kebanyakan orang berakhir di ujung lain dan menjadi diri mereka yang sesungguhnya.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H