Mohon tunggu...
Andini Pratiwi
Andini Pratiwi Mohon Tunggu... Lainnya - Generasi Muda Berkarya

Menjadi versi terbaikmu. Tuangkan karya tulisan yang menginspirasi dan berkualitas bagi pembaca

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Talkshow "Indonesia Makin Cakap Digital"

1 Juli 2021   16:08 Diperbarui: 3 Juli 2021   10:33 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ia menambahkan orang sering salah berpikir, bahwa wilayah sosial media adalah adalah wilayah pribadi, tetapi melupakan bahwa sebenarnya banyak orang/ seluruh dunia yang melihat. Jadi yang tadinya dianggap sebagai curhat pribadi/ diary akhirnya tersebar keseluruh dunia dan akhirnya semua hal yang tidak kita jaga itu menunjukkan segala macam seluk beluk tentang diri kita. Itulah sebabnya digital culture dan digital ethic perlu dipegang supaya menginggatkan kita ingin dikenal orang lain seperti apa. Lebih lanjut ia menambahkan orang suka berpikir bahwa sosial media itu adalah kesempatan untuk berbuat sesuatu yang berbeda dari apa yang sebenarnya, padahal sebenarnya sosial media dengan wilayah luring/ offline itu seharusnya norma sosial yang dipergunakan harus sama dan selaras, karena sosial media itu seperti portofolio kita yang bisa dibuka oleh sipapun. Jadi ketika kita menyelaraskan antara norma dalam kehidupan sehari-hari dengan sosial media maka kita akan berbicara mengenai semua nilai yang sebenarnya telah diajarkan oleh leluhur secara turun temurun, seperti sopan- santun, kejujuran, menghormati perbedaan dan kita bawa ke media sosial. 

Pemaparan berikutnya membahas mengenai manfaat media sosial yang disampaikan oleh pembicara keempat yaitu Laura Aurelia Dinda. Ia mengatakan penggunaan media sosial untuk kegiatan perkuliahan, dan dengan hal ini memang sangat dimudahkan seperti adanya aplikasi zoom dan media sosial lainnya. Selain itu sebagai Mahasiswa Jurusan Psikologi ia sering membagikan kesahatan mental dan sebagai atlet yang dipandang sebagai motivator dengan adanya webinar sangat memudahkan untuk menyebarkan ilmu, tips-tips tentang bagaimana cara mengatasi depresi, bagaimana cara bangkit dari keterpurukan ke berbagai lapisan masyarakat, karena jika dilaksanakan secara offline itu terbatas dari segi audiensnyayang biasanya tidak memiliki kesempatan untuk menonton offline. Selai itu dengan adanya media sosialmemudahkan ia untuk mencari partisipan sebagai bahan skripsi. 

Lebih lanjut Cara meminimalisir dampak negatif di ruang digital dikemukakan oleh Samuel A.Pangerapan. Ia mengatakan masyarakat perlu mengetahui cara kerja internet. Dengan demikian masyarakat dapat berhati-hati menggunakan internet. Selain itu perlunya menjaga keamanan data pribadi dan password yang digunakan untuk interaksi. 

Adanya ruang digital memerlukan pula kesadaran digital dan dan kesehatan mental dalam menggunakan teknologi digital. Selain itu perlu mengedepankan rasionalitas dan tidak reaktif, penyebab sikap reaktif yaitu kurangnya komunikasi digital sehingga menyebabkan asumsi yang salah. Di akhir Talkshow disampaikan cara beretika di media sosial, yaitu dengan memberikan konten- konten yang membangun baik solusi maupun pendapat yang membangun dengan hal ini diharapakan lebih dapat beretika dan berbudaya di media sosial. Dan yang perlu diingat kita bebas berbicara dan berpendapat di media sosial tetapi kita tidak bebas dari kosekuensi dari apa yang telah kita lakukan. Jadi perlu diingat pasti ada kosekuensinya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun