Setelah saya membaca tentang Krisis Mental Health Menghantui Gen Z Indonesia yang kita ketahui bahwa Mental Health adalah salah satu isu umum di kalangan remaja. Biasanya perasaan dihakimi atau bahkan terlalu takut untuk mencari bantuan tidak selalu menghambat dan saya yakin bahwa saya bukan satu-satunya. Rasanya seperti itu menyedihkan bahwa orang takut untuk terbuka kepada orang lain hanya karena mereka takut dihakimi atau dipermalukan.
Tidak ada seorang pun yang boleh merasakan hal seperti itu. Semua orang harusnya merasa aman ketika mereka terbuka kepada orang lain tapi terkadang sebagian orang berpikir tidak. Bahkan mempunyai akses untuk berbicara dengan seseorang atau bahkan hanya untuk didengarkan. Setiap orang berhak mendapatkan nasihat dari waktu ke waktu dan ketika tidak memiliki siapa pun untuk diajak bicara, hal itu akan sangat sulit untuk didapatkan. Banyak sebagian orang memilih untuk memendamnya agar orang lain tidak perlu mengkhawarikan keadaannya.
Meningkatnya kesedihan remaja dari tahun 2011 hingga Pada tahun 2021 angka tersebut meningkat dari 36% menjadi 57% dan 30% telah serius mempertimbangkan untuk bunuh diri menurut survei National Counselor pada bulan Juni 2020. 65% remaja melaporkan bahwa mereka mengatasi perasaannya sendiri sementara 67% berpura-pura merasa lebih baik untuk tidak membuat orang lain khawatir.
Ada beberapa hal yang terbukti membantu remaja membangun hubungan yang kuat. Salah satunya terbukti memiliki dampak yang sangat besar pada kesehatan mental, berbicara dengan seseorang yang  dipercayai juga dapat membantu untuk mengurangi stres dan lega. Tapi apa yang terjadi jika tidak punya siapa pun untuk diajak bicara? Pastinya malah menyelesaikan masalahnya sendirian dan terus membebani pikiran dengan terus-menerus mengkhawatirkan hal-hal itu.
Saya setuju bahwa kita memang membutuhkan dukungan yang memadai untuk kesehatan mental, gangguan kecemasan dan hal lainnya yang banyak dialami gen Z. Menurut saya semuanya seharusnya dapat memiliki akses terhadap hal-hal tersebut. Contohnya yaitu dengan membuat sebuah Situs web yang dapat digunakan untuk remaja ketika membutuhkan saran dan tidak memiliki siapa pun untuk diajak berbicara. Sepertinya itu menjadi ide yang bagus dan menurut saya itu akan bagus.
Tentang Kesehatan Mental saya pikir setiap orang harus dapat memperoleh lebih banyak pengetahuan untuk membantu diri mereka sendiri dan orang lain. Saya berharap suatu hari remaja akan menyadari bahwa mencari dukungan tidak masalah dan itu bukanlah tanda kelemahan orang tidak perlu malu untuk meminta bantuan, kita penting dan begitu pula  dengan kesehatan mental kita , Kita berhak untuk mendukung dan berhak untuk sebuah kesempatan terutama untuk membaginya di sini dengan semua orang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H