Mohon tunggu...
Kadek cahya sugana
Kadek cahya sugana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa aktif smester 2

hobi saya bermain musik dan otomotif, kepribadian saya cuek terhadap orang yang baru kenal, dan sangat care dengan orang yang sudah kenal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Moksa

17 Mei 2023   08:09 Diperbarui: 17 Mei 2023   08:26 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan 

Dalam agama Hindu, terdapat keyakinan terhadap beberapa konsep penting, seperti Brahman atau Widhi Tattwa, Atman atau Atman Tattwa, Karmaphala atau Karmaphala Tattwa, Samsara atau Samsara Tattwa, dan Moksa atau Moksa Tattwa.Keyakinan terhadap Brahman atau Widhi Tattwa: Umat Hindu meyakini adanya Brahman, yang merupakan aspek tertinggi dari Tuhan yang Maha Esa dan Maha Kuasa. Brahman dipandang sebagai sumber segala sesuatu di alam semesta dan dianggap kekal serta sempurna.Keyakinan terhadap Atman atau Atman Tattwa: Atman merujuk pada jiwa individu yang diyakini sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Brahman. Umat Hindu meyakini bahwa setiap individu memiliki Atman yang abadi dan tak terbatas, yang merupakan inti spiritual yang sejati.Keyakinan terhadap Karmaphala atau Karmaphala Tattwa: Umat Hindu meyakini adanya hukum karmaphala, yaitu konsep bahwa setiap perbuatan atau tindakan seseorang akan menghasilkan konsekuensi atau akibat yang sesuai. Mereka percaya bahwa perbuatan baik akan menghasilkan hasil yang baik dan perbuatan buruk akan menghasilkan hasil yang buruk.Keyakinan terhadap Samsara atau Samsara Tattwa: Samsara merujuk pada siklus kelahiran, kehidupan, dan kematian yang tak terputus. Umat Hindu meyakini bahwa jiwa manusia akan terus menjalani proses reinkarnasi atau penjelmaan kembali dalam berbagai kehidupan baru setelah kematian, sebagai bagian dari perjalanan spiritual mereka.Keyakinan terhadap Moksa atau Moksa Tattwa: Moksa adalah tujuan spiritual tertinggi dalam agama Hindu, yang mengacu pada pembebasan dari siklus Samsara dan penyatuan jiwa individu dengan Brahman. Umat Hindu percaya bahwa melalui pengetahuan, pengabdian, dan pencapaian spiritual, seseorang dapat mencapai Moksa dan mencapai kebebasan dari penderitaan dan kesengsaraan dunia materi.

Keyakinan ini membentuk kerangka pemahaman spiritual dalam agama Hindu dan memandu penganutnya dalam menjalani kehidupan dengan etika yang benar, memperoleh kebijaksanaan, menjalankan perbuatan yang baik, dan menuju pembebasan spiritual.Kelima prinsip Panca Srada ini bertujuan untuk membentuk perilaku yang baik dan etis dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengamalkan prinsip-prinsip ini, seseorang diharapkan dapat hidup dengan harmoni dalam masyarakat dan mencapai keseimbangan spiritual dalam hubungannya dengan dewa-dewa, leluhur, dan sesama manusia.Dalam praktiknya, Panca Srada dilakukan sebagai bagian dari upacara keagamaan dan ritual dalam agama Hindu, yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan dalam kehidupan umat Hindu serta memperoleh keberkahan dari dewa-dewa dan roh-roh yang disembah. Panca Srada dianggap penting bagi umat Hindu karena melalui pelaksanaan lima tindakan tersebut, umat Hindu dapat memenuhi kewajiban sosial, spiritual, dan moral mereka dalam kehidupan sehari-hari. Melalui tindakan melakukan penghormatan dan persembahan kepada para dewa dan leluhur, umat Hindu dapat menjalin hubungan yang baik dengan dunia roh dan menjaga keseimbangan spiritual dalam kehidupan mereka. Selain itu, pelaksanaan tindakan membersihkan diri secara fisik dan spiritual serta memberikan sedekah juga membantu umat Hindu untuk menumbuhkan kualitas kebajikan dan menjaga hubungan yang baik dengan sesama makhluk hidup dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, Panca Srada dianggap sebagai suatu bentuk penghormatan dan pengabdian kepada Tuhan dan makhluk hidup lainnya dalam kehidupan sehari-hari.

Dari kelima bagian Panca Srada tersebut, pada kali ini akan dijelaskan lebih detail mengenai panca srada yang ke terakhir atau ke lima, yaitu Moksa. Apa itu moksa ? bagaimana pemahaman Moksa menurut agama hindu? Dan bagaimana cara mencapai moksa? Berikut akan dijelaskan.

Pembahasan

Moksa, dalam agama Hindu, merupakan konsep yang sangat penting dan diidamkan oleh umatnya. Moksa adalah sebuah istilah yang diambil dari bahasa Sanskerta, salah satu bahasa yang digunakan dalam agama Hindu. Istilah ini berasal dari kata kerja "muc" yang berarti "melepaskan" atau "membebaskan". Pada hakikatnya, Moksa adalah sebuah keadaan di mana seseorang berhasil membebaskan diri dari siklus kelahiran dan kematian atau biasa disebut dengan istilah reinkarnasi, serta mencapai kesatuan dengan Brahman.

Apa yang dimaksud dengan Brahman? Brahman adalah prinsip atau kekuatan yang mengatur alam semesta dalam kepercayaan Hindu. Mencapai kesatuan dengan Brahman berarti mencapai kesadaran tertinggi atau keadaan terbebas dari semua ikatan duniawi dan penderitaan. Dalam kepercayaan Hindu, pencapaian Moksa dianggap sebagai tujuan akhir dari kehidupan, yang memungkinkan seseorang untuk mencapai kebahagiaan abadi dan membebaskan diri dari semua ikatan dunia. Moksa menjadi penting karena umat Hindu percaya bahwa manusia hidup dalam siklus kelahiran dan kematian yang tak ada habisnya. Dalam siklus ini, manusia terus-menerus lahir dan mati dalam bentuk yang berbeda-beda. Setiap kehidupan membawa penderitaan, kesedihan, dan kegagalan yang tak terelakkan. Oleh karena itu, pencapaian Moksa dianggap sebagai tujuan akhir dalam hidup manusia, yang memungkinkan seseorang untuk membebaskan diri dari siklus kelahiran dan kematian, serta mencapai kebahagiaan abadi. Moksa juga dapat diartikan sebagai keadaan bebas dari segala jenis penderitaan dan siksaan. Dalam keadaan Moksa, seseorang telah mencapai kesadaran tertinggi dan terbebas dari semua ikatan dunia. Oleh karena itu, pencapaian Moksa sangat diidamkan oleh umat Hindu.

Untuk mencapai Moksa, umat Hindu mempraktikkan berbagai macam upacara, seperti yoga, meditasi, puja, dan austeritas. Dalam praktiknya, pencapaian Moksa memang bukanlah hal yang mudah. Diperlukan upaya dan perjuangan yang gigih serta kesadaran spiritual yang tinggi untuk mencapai Moksa. Namun, bagi umat Hindu, pencapaian Moksa adalah tujuan hidup yang sangat penting, yang akan membawa kebahagiaan dan kedamaian abadi.

Upaya untuk mencapai Moksa dimulai dengan melaksanakan kewajiban dharma, yakni tindakan yang sesuai dengan kehendak Tuhan dan hukum alam. Selain itu, upaya juga dilakukan dengan memperkuat hubungan dengan Tuhan melalui berbagai ritual, puja, dan doa. Umat Hindu juga mengembangkan kemampuan diri melalui yoga dan meditasi, yang dapat membantu mengatasi gangguan emosi dan pikiran, serta meningkatkan kesadaran spiritual.

Salah satu bentuk yoga yang populer di kalangan umat Hindu adalah Raja Yoga, yang mengajarkan tentang meditasi dan pengendalian diri. Dalam Raja Yoga, terdapat delapan tahap yang harus dilalui, yaitu Yama (pengendalian perilaku), Niyama (pengendalian pikiran), Asana (posisi tubuh yang stabil), Pranayama (pengendalian napas), Pratyahara (pengendalian indera), Dharana (konsentrasi), Dhyana (meditasi), dan Samadhi (penyatuan dengan Tuhan). Setiap tahap memiliki tantangan dan kesulitan tersendiri, namun melalui latihan yang terus-menerus, umat Hindu diharapkan dapat mencapai Moksa.

Selain itu, austeritas atau tapa juga menjadi bagian penting dari upaya mencapai Moksa. Tapa dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti berpuasa, melakukan perjalanan ke tempat-tempat suci, atau membatasi penggunaan barang-barang yang tidak diperlukan. Dengan melakukan tapa, umat Hindu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran spiritual dan memperkuat hubungan dengan Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun