Kaum milenial adalah kaum muda yang merupakan usia-usia yang sangat produktif. Di mana pada masa ini adalah masa yang sangat indah. Punya semangat dan cita-cita yang tinggi serta punya tenaga yang kuat.
Masa ini adalah masa di mana mereka sedang memulai manata karier sampai mengembangkan karier. Banyak yang sukses dimasa muda mereka sehingga ketika masuk jenjang rumah tangga mereka sudah mapan untuk membina keluarga. Mereka sudah dapat berdiri sendiri, tidak menjadi beban bagi orang lain.
Sayang jika masa muda ini dipakai untuk hal2 yang negatif. Tidak saja dapat merusak masa depannya sendiri tetapi juga dapat mengecewakan semua keluarga.
Sebut saja renhard, anak muda yang satu ini  dapat memberi kita teladan bagaimana menjadi anak muda yang berkualitas. Dia baru dua tahun diterima bekerja di sebuah lapas. Selama dua tahun ia bekerja ia sudah mulai bisa menyisihkan pendapatannya untuk berinvestasi dengan membeli perumahan (nyicil rumah).
Memang awalnya sulit untuk memutuskan untuk berinvestasi  di bidang perumahan, biasa gejolak anak muda yang mempunyai ambisi membeli motor gede serta aksesorisnya dan tentu harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit pula.
Memang sih itu juga investasi tapi jika kita berinvestasi benda bergerak maka untuk tahun-tahun kedepannya akan menurun harga jualnya...bukan untung tapi malah rugi...
Bersyukur renhard boleh mengikuti saran orang tuanya untuk dapat menyisihkan pendapatannya untuk berinvestasi. Memang peran orang tua cukup besar untuk memberi motivasi dan arahan yang bijak agar anak-anak merela dapat menata masa depannya dengan baik.
Tentu kesadaran dan pola pikir yang harus diarahkan sebagai anak muda. Karena masa-masa mereka adalah masa-masa kebebasan, yang di awal mereka di intervensi oleh orang tua terlebih masalah keuangan sekarang mereka sudah punya keuangan sendiri sehingga mereka memuaskan semua keinginan mereka tanpa ada yang membatasi mereka.
Mulai dari hidup nongkrong-nongkrong dengan teman-teman di kafe-kafe yang selama ini belum bisa mereka lakukan karena keterbatasan uang. Membeli  barang-barang yang mereka sukai walaupun bukan yang prioritas karena mereka merasa memiliki uang sendiri jadi terserah mereka untuk mengelolanya. Tanpa mereka sadari hasil uasaha yang mereka kumpulkan bertahun-tahun tidak ada hasilnya. Seperti pepatah menyesal kemudian apalah artinya.
Setiap kita yang muda tentu punya kerinduan untuk berumah tangga dan tidak bisa dipungkiri setiap kita akan bertambah usia, tidak terus dalam masa muda. Akan ada akhirnya. Jika kita anak-anak muda hanya melampiaskan untuk memuaskan gaya hidup maka masa tua kita hanya bisa gigit jari.
Sudah berumah tangga tapi masih menjadi beban bagi banyak orang. Tidak bisa mandiri tapi menjadi parasit.