Panti asuhan hadir sebagai wujud nyata Tri Hita Karana yang merupakan konsep keseimbangan dalam ajaran agama Hindu. Panti asuhan tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi anak-anak yang membutuhkan, tetapi juga menjadi sarana untuk mengamalkan nilai-nilai agama Hindu dalam kehidupan sehari-hari. Tri Hita Karana terbagi menjadi 3 konsep yang terdiri atas Prahyangan, Pawongan, dan Palemahan. Parahyangan merupakan aspek pertama Tri Hita Karana, diwujudkan melalui pembinaan spiritual anak-anak. Di panti asuhan Hindu, anak-anak diajarkan tentang ajaran agama Hindu, nilai-nilai moral, dan bagaimana menjalin hubungan yang harmonis dengan Tuhan. Kegiatan keagamaan seperti sembahyang, dan meditasi menjadi bagian penting dalam kehidupan di panti asuhan. Hal ini bertujuan untuk mendekatkan anak-anak dengan Tuhan, membimbing mereka untuk menemukan kedamaian dan ketenangan batin, serta memperkuat iman mereka.
Konsep kedua adalah Pawongan, ditekankan pada pembinaan hubungan sosial dan kemanusiaan. Anak-anak di panti asuhan diajarkan untuk saling menghormati, tolong menolong, dan hidup rukun dengan sesama. Rasa kekeluargaan dan kebersamaan ditanamkan sejak dini, agar anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang berjiwa sosial dan bertoleransi. Penerapan Pawongan di panti asuhan Hindu merupakan upaya penting untuk menumbuhkan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan yang luhur pada anak-anak sejak dini. Membekali mereka dengan nilai-nilai ini, diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang berkarakter mulia, berjiwa sosial, dan bertoleransi, serta siap berkontribusi positif bagi masyarakat di masa depan.
Konsep terakhir adalah Palemahan. Palemahan merupakan aspek ketiga Tri Hita Karana yang diwujudkan melalui kepedulian terhadap lingkungan. Anak-anak di panti asuhan diajarkan untuk menjaga kebersihan lingkungan, menghargai alam, dan hidup bersahabat dengan alam. Kegiatan seperti berkebun, memelihara hewan, dan membersihkan lingkungan menjadi bagian dari kurikulum di panti asuhan Hindu. Lebih dari sekadar kebersihan fisik, Palemahan juga menekankan pada penghargaan terhadap alam dan penggunaan sumber daya alam secara bijak. Anak-anak diajarkan untuk tidak merusak alam, seperti tidak membakar sampah, tidak mencemari air, dan tidak menebang pohon sembarangan. Mereka juga diajarkan untuk menghemat air dan energi, serta mendaur ulang sampah. Penerapan Palemahan di panti asuhan Hindu bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan dan kenyamanan anak-anak, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta terhadap alam dan kepedulian terhadap lingkungan. Hal ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi mereka untuk menjadi individu yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif bagi kelestarian alam di masa depan
Penerapan Tri Hita Karana di panti asuhan tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak yang tinggal di sana, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Panti asuhan Hindu dapat menjadi contoh bagi masyarakat dalam menerapkan nilai-nilai agama Hindu dan mewujudkan kehidupan yang harmonis dengan Tuhan, sesama, dan alam. Panti asuhan  merupakan cerminan kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama. Dengan mengamalkan Tri Hita Karana, panti asuhan Hindu dapat menjadi tempat yang ideal bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu yang berkarakter mulia dan berguna bagi masyarakat.
Panti asuhan tidak hanya berlandaskan pada Tri Hita Karana, tetapi juga diperkaya dengan berbagai filosofi Hindu lainnya. Berikut beberapa filosofi Hindu yang relevan dengan keberadaan dan peran panti asuhan:
1. Atman
Konsep Atman dalam Hindu menekankan bahwa setiap individu memiliki jiwa yang suci dan esensial. Hal ini mendorong panti asuhan Hindu untuk memperlakukan setiap anak dengan penuh kasih sayang dan hormat, serta membantu mereka untuk menyadari potensi dalam diri mereka.
2. Karmaphala
Filosofi Karmaphala mengajarkan tentang hukum sebab akibat. Panti asuhan Hindu memahami bahwa anak-anak yang tinggal di sana mungkin memiliki karma masa lalu yang membawa mereka ke panti asuhan. Oleh karena itu, panti asuhan Hindu berusaha untuk membantu anak-anak ini untuk memahami karma mereka dan memberikan mereka bimbingan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
3. Punarbhava