Pada tahap ini, seseorang memiliki keinginan yang kuat untuk menemukan kebenaran yang sejati dan memperoleh pemahaman yang mendalam tentang hakikat sejati dari keberadaan.
b. Pencarian filosofis (vicarana)
Tahap ini merupakan tahap di mana seseorang melakukan penyelidikan filosofis secara mendalam untuk mencari pemahaman yang lebih dalam tentang hakikat sejati. Ini melibatkan refleksi yang mendalam, studi tekstual, dan pertimbangan filosofis.
c. Penghalusan pikiran (tanumanasi)
Pada tahap ini, pikiran seseorang mulai menenangkan dan menghilangkan gangguan-gangguan yang muncul. Praktisi menjadi lebih fokus dan dapat memusatkan pikiran dengan lebih baik pada objek meditasi.
d. Pencapaian sinar (sattwatti)
Tahap ini adalah tahap di mana pikiran praktisi menjadi semakin jernih dan terang. Praktisi mulai mengalami peningkatan kesadaran dan pemahaman yang lebih dalam tentang hakikat sejati.
e. Pemisahan batin (asamsakti)
Pada tahap ini, praktisi mulai melepaskan diri dari keterikatan pada dunia luar dan identifikasi dengan aspek-aspek materi. Mereka mulai memahami bahwa hakikat sejati adalah batin dan melebihi fisik.
f. Penglihatan spiritual (padarthabhawana)
Tahap ini adalah tahap di mana praktisi mulai memiliki pengalaman langsung atau intuitif tentang hakikat sejati atau realitas spiritual. Mereka mungkin mengalami momen-momen pencerahan atau pengalaman spiritual yang mendalam.