Mohon tunggu...
kadar tirta
kadar tirta Mohon Tunggu... -

Andy Warhol's Protege

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Idul Fitri

21 Agustus 2012   05:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:30 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1 syawal 1433 Hijriyah telah tiba, Idul fitri telah tiba, perayaan terbesar umat muslim di seluruh dunia. Hari kemenangan setelah satu bulan lamanya menjalankan ibadah puasa, hari di mana kembalinya manusia kepada fitrahnya.

Gue sebagai muslim tentunya gembira dengan perayaan Idul Fitri. Gue memaknai Idul Fitri sebagai hari dimulainya hati yang bersih, karena gue melakukan permohonan maaf kepada semua kerabat dengan hati yang tulus.

Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial. Manusia melakukan interaksi sesamanya. Tak dapat dipungkiri dalam kehidupan bermasyarakat tentunya kita sebagai manusia melakukan kesalahan, kehilafan dan kekeliruan baik disenganja ataupun tidak disengaja.

Idul Fitri adalah moment yang baik untuk menjalin silaturahmi antar sesama manusia. Alangkah indahnya kita sebagai manusia saling maaf- memafkan sehingga terjalin komunikasi yang baik, kerukunan yang baik dan menebar kadamaian.

Memaafkan adalah perbuatan yang sangat baik dan menimbulkan energi positif. Buat gue memaafkan itu menyehatkan, baik secara jasmani ataupun rohani. Jika ada kerabat, teman dan kenalan yang non-muslim ikut merayakan Idul Fitri, buat gue sah-sah saja karena berinteraksi saling mengucapkan maaf adalah sifat yang universal. Mereka ikut merayakan pastinya bukan dari sudut agama tapi lebih ke posisi sebagai makhluk sosial.

Setelah melakukan komunikasi vertical atau interaksi sosial yaitu saling memaafkan sesama manusia, hal tersebut dilanjutkan dengan komunikasi horizontal yaitu komunikasi kepada Tuhan yang maha pencipta ALLAH SWT.Berdoa memohon maaf atas segala kesalahan, kehilafan dan kekeliruan baik disenganja ataupun tidak disengaja.Dengan hal tersebut maka lengkaplah makna Idul Fitri ke dalam hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun