Mohon tunggu...
Kacung Kere
Kacung Kere Mohon Tunggu... -

oportunis malesan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sia-sia

12 Agustus 2012   04:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:54 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

males ngomongin hal ini. tapi enek yang gak tertanggung mank harus di selesaikan secara jantan.

pemborosan luar biasa untuk pemilukada dki kali ini. dagelan dengan cost sosial dan cost duit yang ampun-ampunan.

lha kok iso ? opo ya ndak gitu.  kenapa ndak dari dulu-dulu aja golkar sama pks itu gabung sama demokrat ? ga usah gaya sok bisa beresin jakarta, gak usah sok gaya, bisa menghilangkan miskin kumuh nya dki.  coba kalau dari dulu bersatu, tak perlu banyak duit yang keluar hanya untuk menunjukkan borok masing-masing. duitnya bisa untuk apa aja.

orang politik itu pintar, pasti.  ak gak bermaksud su'udhon, akan tetapi yang kulihat di depan mata dan sedang terjadi, menurutku adalah seperti itu. saat semua berlomba mencalonkan diri jadi dki 1, tujuan utama dari ke'pintar'an mereka adalah mendapatkan jatah kue terbanyak dari bancaan duit rakyat untuk persiapan ikut bancaan yang lebih besar.  demi ambisi itu semua di halalkan untuk meraihnya, apapun cara dan kendaraannya, yang penting tujuan tercapai, mati anjiang lah apo nak di kecek urang.

jika kita kembali ke kampanye putaran 1 lalu, semua calon begitu bersemangat menyerang petahana, seakan-akan petahana adalah bisul yang harus di amputasi. ning opo hasilie ? ngisin-isini tenan. setelah di keroyok habis-habisan dan masih tetap tegak berdiri sang petahana, semuanya merapat dengan mulut berbuih-buih, ora nduwe isin.

mungkin ak salah,tapi yang kulihat bahwa, apapun gaya mereka, itu hanya intro, bedak dan lipstik untuk menutupi niat mereka sebenarnya, memperebutkan jatah untuk mendapatkan kue terbanyak dari bancaan duit rakyat.

tapi entahlah, menutupi dari apa ato siapa...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun