Mohon tunggu...
Lely Tri Yuswanto
Lely Tri Yuswanto Mohon Tunggu... Guru - Design Teacher/Guru Pengerak 8/SMK Negeri 1 Tamanan

Semangat dan semangat dalam menghadapi segala hal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Intisari Pemikiran KHD tentang Pendidikan dan Memandang Diri sebagai Guru dan Murid

7 Desember 2023   15:00 Diperbarui: 7 Desember 2023   15:01 2294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Proses pengajaran merupakan proses pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Pendidikan diibaratkan tempat persemaian benih kebudayaan dalam masyarakat. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih tumbuhnya nilai-nilai yang dapat diteruskan dan diwariskan. Dasar Pendidikan yang Menuntun. Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam proses menuntun, anak diberi kebebasan namun guru sebagai tuntunan agar anak tidak kehialangan arah. Guru harus terbuka namun waspada terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.


Bagaimana kita memandang diri kita sebagai guru dan murid jika dikaitkan dengan pemikiran KHD. Bahwa kita bahkan yang sudah sebagai guru harus tetap belajar melakukan inovasi-inovasi pembelajaran tanpa henti untuk membawa anak Indonesia mencapai kemerdekaan belajar. Dalam filosofi Ki Hadjar Dewantara pendidikan merupakan seluruh daya upaya yang dikerahkan secara terpadu untuk tujuan memerdekakan aspek lahir dan batin manusia. Pengajaran dalam pendidikandimaknai sebagai upaya membebaskan peserta didik dari ketidaktauan serta sikap dari penyakit hati seperti iri, dengki dan egois. Peserta didik diharapkan berkembang menjadi manusia dewasa dan bijaksana. Filosofi Ki Hadjar Dewantaroajuga mengajarkan perlunya penekanan mengenai Pendidikan budi pekerti, peserta didik diharapkan memiliki kecerdasan budi pekerti sehingga dia mampu untuk selalu mikir-memikirkan, merasa-rasakan, serta senantiasa memakai ukuran , timbangan dan dasar yang tetap dalam setiap perkataan dan tindakannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun