Ada 3 pertanyaan pemantik tentang refleksi diri terhadap perjalanan pendidikan Indonesia sebelum dan sesudah kemerdekaan
Apa bagian yang paling menarik bagi saya? Mengapa?
Bagian paling menarik bagi saya adalah lahirnya cita-cita baru yang menginginkan perubahan radikal dalam pendidikan dan pengajaran. Ini merupakan gerakan awal yang menjadi gerbang emas kemerdekaan dan kebebasan belajar menurut DESY SRI KURNIAWATI, S.Pd.SD. Agusti Lasminingsih berpendapat bagian paling menarik adalah masa awal di adakan pendidikan formal (sekolah), juga tahun 1922 didirikannya Taman Siswa Jogjakarta. Alasannya karena awal diadakan sekolah rakyat merupakan usaha luar biasa yang meski hanya diperuntukkan bagi pegawai pemerintah saja, jelas bukan suatu yang mudah serta membutuhkan perjuangan mengawali pendidikan di Negeri ini dimasa kolonial. 1922 saat berdirinya Taman Siswa, yang meski bukanlah pendidikan pertama, namun di sanalah pandangan emas tentang pendidikan dilahirkan oleh Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara, yang hasil pemikirannya masih dapat diterapkan sampai saat ini. Bagian yang menarik bagi saya adalah dengan lahirnya keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan Radikal didalam pendidikan dan pengajaran pada tahun 1920, dimana pada saat itu masih yang di tandai dengan pendirian Taman Siswa di Yogyakarta pada tahun 1920 oleh Ki Hajar Dewantara. hal ini merupakan gerbang emas untuk mencapai kemerdekaan dan kebabasan kebudayaan kebangsaan ujar Diana Nurul Megawati
Apa tujuan pendidikan yang dapat dilihat dari video ini pada zaman Kolonial?
Pipin Supriadi berpendapat tujuan yang dapat diambil pada sistem pendidikan di zaman kolonial hanya sebatas untuk kepentingan kolonial saja yaitu masyarakat yang hanya dipersiapkan untuk menjadi pegawai dan bagi rakyat biasa hanya sebatas diajari membaca menulis dan berhitung seperlunya saja. Di zaman kolonial, pendidikan menurut saya merupakan alat pemenuhan kepentingan para pemangku kepentingan saja. karena mereka memberikan pendidikan pada orang tertentu dengan standar pendidikan terbatas untuk pegawai & membantu usaha dagang saja. Menuru Desy, tujuan pendidikan pada zaman kolonial masih terbatas menyesuaikan dengan kebutuhan pemerintah. Belum terlihat adanya peran serta dan keterlibatan rakyat biasa sebagai subjek pendidikan. Hingga akhirnya muncullah Taman Siswa sebagai wujud kemerdekaan pengajaran.
Apa persamaan dan perbedaan antara proses pembelajaran pada zaman Kolonial dengan proses pembelajaran saat ini?
Menurut Lely Tri Yuswanto, Persamaan antara zaman kolonial dengan sekarang, yaitu sama-sama memberikan kesempatan kepada rakyat untuk mengakses pendidikan yang berkualitas. Perbedaannya, yaitu pada zaman kolonial belum ada pemerataan kesempatan pendidikan bagi rakyat biasa, beberapa sekolah didirikan hanya untuk mendidik para calong pegawai saja. Sedangkan zaman sekarang semua rakyat berkesempatan sama memperoleh pengajaran. Mardiana juga menyampaikan  Persamaan antara proses pembelajaran pada zaman kolonial dengan proses pembelajaran saat ini adalah sudah terdapat jenjang pendidikan dan mengenal sistem kelas sedangkan perbedaannya adalah pembagian kelas di zaman kolonial berdasarkan sistem kasta penggolongan sedangkan pada zaman sekarang berdasarkan usia. Persamaan dan perbedaan antara proses pembelajaran pada zaman Kolonial dengan proses pembelajaran saat ini yaitu pada zaman Kolonial pembelajarannya hanya diberi materi seadanya, yang sekiranya dapat menunjang usaha dari Hinia Belanda serta hanya orang tertentu yang dapat menikmati Pendidikan. Sementara saat ini pembelajaran bisa untuk seluruh rakyat Indonesia bahkan wajib bagi usia tertentu serta prosesnya menitikberatkan kepada siswa menurut Debi Izmarini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H