Mohon tunggu...
Lely Tri Yuswanto
Lely Tri Yuswanto Mohon Tunggu... Guru - Design Teacher/Guru Pengerak 8/SMK Negeri 1 Tamanan

Semangat dan semangat dalam menghadapi segala hal

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Siapakah yang Memegang Kontrol Diri Kita?

6 Juli 2023   07:00 Diperbarui: 6 Juli 2023   07:04 1055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang memegang kendali atau kontrol dalam menutup kepalan tangan adalah diri kita sendiri,apakah kita membuka atau menutup kepalan tangan kita,itu tergantung pada diri kita masing -masing sesuai dengan kebutuhan dasar kita saat itu. Setiap individu memiliki nilai, keyakinan, dan toleransi yang berbeda dalam menghadapi tawaran, bujukan, atau intimidasi dari orang lain. Selain itu, beberapa orang mungkin lebih tahan terhadap bujukan atau tawaran tertentu, sementara yang lain lebih mudah terpengaruh. Diskusi dengan rekan B dapat membuka wawasan dan pemahaman tentang berbagai pandangan dan strategi yang digunakan dalam kegiatan ini. Hal ini dapat memberikan kesempatan untuk memahami sudut pandang orang lain dan belajar dari pengalaman tersebut.

Segala bentuk kontrol atas diri sendiri tetap berada pada individunya masing-masing. Setiap orang bisa berbuat sesuka hati untuk berusaha membuat goyah untuk membuka kepalan tangan tetapi semua keputusan tergantung pada masing-masing individu mau membuka atau tidak sesuai dengan kebutuhan dasar pada saat itu.  Maka kontrol atas diri seseorang adalah berbeda, bagaimana kita melakukan bimbinhan,mengatur dan mengarahkan perilaku, emosi serta dorongan-dorongan atau keinginan dalam dirinya pada perilaku yang sesuai dengan kelompok maupun lingkungan. Kenyataannya kita adalah pengendali diri kita sendiri.  

Kesimpulannya adalah yang memengang kendali tentu kita sendiri, yang memegang kontrol atas kepalan tangan kita adalah kita sendiri, apakah kita membuka atau menutup kepalan tangan kita, itu bergantung pada diri kita masing-masing, sesuai dengan kebutuhan dasar kita saat itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun