Mohon tunggu...
Masim Vavai Sugianto
Masim Vavai Sugianto Mohon Tunggu... wiraswasta -

Masim "Vavai" Sugianto, proud openSUSE community member, IT professional meski kadang-kadang saja bisa prof dan lebih sering nggak. Tinggal di Bekasi, Bekerja di Jakarta. Minat pada Linux dan dunia Open Source, Membaca, Hiking dan Avonturir.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Evan Brimob, Kisah Lain Kisruh KPK

5 November 2009   09:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:26 3177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagi yang belum tahu, Evan Brimob adalah salah satu account Facebook yang 2 hari terakhir ini menjadi tenar karena menulis status yang kontroversial : "Polisi tak butuh masyarakat, tapi masyarakat butuh polisi". Status yang kontroversial ini mungkin dilatarbelakangi usianya. Evan dalam profilenya (yang kemudian sempat dihapus) adalah anak muda yang menjadi anggota Brimob Polda Sumsel. Status yang kontroversial ini langsung menuai respon yang ramai, selain karena banyak orang yang masih hangat mengikuti sinetron kisruh KPK, juga karena status kontroversial ini dimuat di salah satu forum diskusi populer, Kaskus dan kemudian dimuat juga di Detik.com. Sayang sekali bagi Evan yang dengan gagah memasang fotonya dalam seragam Brimob dan sempat mengupload foto-foto profilenya, ia lupa bahwa Facebook sebagai layanan online sangat mudah menuai respon. Mungkin ia lupa, mungkin juga ia tak sadar dan sangat mungkin ia tak menyangka bahwa balasan-balasan komentarnya yang "sok jago" justru menuai balasan yang berlimpah. Ujung-ujungnya ia terpaksa minta maaf dan diperiksa Provost. Padahal, dilihat dari balasan-balasan komentarnya sebelum ia minta maaf, ia dengan gagah berani menantang para komentator untuk melaporkannya. Mungkin ia tak menyangka bahwa tantangannya ini dengan mudah dipenuhi dan berakibat pada trafik yang sangat tinggi ke website Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan buku tamu website Polri sendiri. [caption id="attachment_22118" align="alignnone" width="475" caption="Screenshot Status Facebook Evan. Sumber : Kaskus, http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2697264"][/caption] Diluar niat Evan menjadi populer secara mendadak, ada hal lain yang patut dikhawatirkan dari pola pikir Evan terkait status Facebooknya, yaitu ia merasa kisruh KPK saat ini merupakan serangan pada institusi Polri. Jika selama ini Polri selalu berkata bahwa penangkapan Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah merupakan kasus personal dan bukan kriminalisasi institusi, pemahaman yang sama semestinya juga dianut untuk perkembangan kasusnya. Kegeraman masyarakat hendaknya dipahami bahwa hal itu ditujukan bagi oknum-oknum yang mencederai profesionalisme Polri sendiri. Apakah ada Evan-Evan lain dengan pola pikir yang sama, mudah-mudahan tidak. Cukuplah yang satu ini menjadi pembelajaran buat yang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun