[caption id="attachment_153529" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar dari http://www.dailymail.co.uk/news/article-2080716/Afghan-child-bride-Sahar-Gul-15-mutilated-refusing-prostitution-rescued-toilet-prison.html"][/caption] Benar kata pepatah Jawa dalam istilah mencari jodoh itu harus melihat Bibit, Bebet dan Bobot pasangannya. Kalau waktu kuliah dulu dikatakan harus tahu pohon keluarga pasangan supaya tidak salah langkah ketika masuk dalam dunia pernikahan. Jangan sampai ketika menikah beberapa bulan atau beberapa tahun sudah minta cerai atau mendapat aniaya dari pasangan. Setidaknya bisa dicegah untuk tidak menikah dengannya. Seorang Gadis Afghanistan bernama Sahar Gul yang berumur 15 tahun terlambat untuk mencegah hal tersebut. Dia yang baru menikah tujuh bulan lalu dengan seorang tentara muda yang bertugas di Angkatan Darat Afghanistan mengalami penyiksaan dari suaminya. Gilanya penyiksaan itu dialaminya karena ia menolak untuk dijadikan PSK oleh suaminya. Sahar Gul juga dihajar habis-habisan hingga babak belur oleh mertuanya setelah menolak menjual dirinya. Bukan hanya ibu mertua, namun iparnya (sister in law) Gul pun ikut menganiayanya. “Ibu mertua dan ipar Sahar Gul ditangkap oleh polisi. Kami sedang mencari suaminya,” ujar Jubir Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Sediq Sediqi. Parah!! Menurut pengakuan Gul ia disekap selama lima bulan di dalam toilet. Tidak hanya disekap kekerasan yang dia terima juga cukup mengerikan dan kejam. Kukunya dicabut, jarinya dipatahkan dan badannya sering mendapat besi panas dari setrikaan . Kasus ini baru diketahui setelah salah seorang pamannya menghubungi aparat. Polisi menemukan dan membebaskannya bulan lalu. Untuk Info, Foto dan videonya silakan rekan-rekan klik disini atau juga disini Kasus kekerasan ini mendapat perhatian cukup serius dari Presiden Hamid Karzai mengingat kasus KDRT dan pernikahan di bawah usia terus terjadi dan meningkat kasusnya. Mentri Kesehatan Afghanistan sendiri mengatakan ini adalah kasus kekerasan terhadap perempuan terburuk di Afghanistan. Memang keadaan dunia ini sudah gila sampai seorang suami memaksa istrinya untuk menjadi pelacur. Setelah kasus ini terkuak para tetangga menyatakan, keluarga mertua Gul memang tidak dikenal sebagai orang-orang baik. Mereka menjual minuman keras, pekerja seks komersial (PSK) dan memaksa Gul bergabung untuk menjual dirinya. Seperti pembaca lainnya saya juga bertanya-tanya mengapa dia nekat menikah dengan pria dengan latar belakang keluarga yang berantakan ini. Hanya dia, Tuhan dan iblis yang tahu. 'Beruntungnya' kasus ini mendapat perhatian penuh dari pimpinan tertinggi yaitu presidennya sendiri. Sahar Gul kini dalam penanganan medis untuk menyembuhkan luka dan trauma yang dialaminya. Mari kita doakan supaya Sahar Gul boleh mendapat kesabaran dan kekuatan untuk melewati masalah ini. Semoga saja tidak ada lagi Sahar Gul lainnya di belahan dunia manapun. Amin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H