Mohon tunggu...
Rudi Mulia
Rudi Mulia Mohon Tunggu... Konsultan - Konselor

salah satu Co-founder Komunitas Love Borneo yang mendirikan rumah baca di pedalaman Kalimantan Barat. saat ini sudah ada 16 rumah baca dan akan terus bertambah

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mengucap syukur itu penting

5 Mei 2011   03:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:04 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap hari kita selalu memulai suatu lembaran hidup baru. Ada banyak hal yang akan kita kerjakan dan lakukan setiap hari. Entah itu dalam pekerjaan, rumahtangga, kuliah, sekolah, usaha dan aktifitas-aktifitas lainnya Tetapi pernahkah kita, ketika membuka mata pertama kali di pagi hari dan merasakan tarikan- hembusan nafas tiap pagi untuk memulai hidup, kita mengucap syukur dan berterima kasih bahwa kita diberi kesempatan lagi untuk berkarya dalam hidup.

Waktu pagi hari memulai hidup, coba apa yang pertama kali menjadi pertanyaan atau yang terbayang dalam pikiran setiap kita? Bukan inging menghakimi, tetapi biasanya pertanyaan kita adalah “masak apa ya hari ini” (buat ibu-ibu) “pakai baju apa hari ini” (buat orang kantor) “wah ada meeting dengan klien” (untuk para marketing), “gawat, sudah terlambat kerja” (ini kalau bangun kesiangan) atau pikiran-pikiran yang lain yang ‘hanya’ berhubungan tentang masalah sandang dan pangan.

Karena kebutuhan sandang dan pangan inilah, manusia bekerja keras tiap hari. Bangun pagi-pagi benar dan pulang larut demi memenuhi tuntutan hidup yang semakin mendesak dan menekan hidup. Banyak orang mengatakan, “bekerja untuk mencari sesuap nasi”.Sesuap nasi itu adalah untuk hidup. Lalu kalau sesuap nasi sudah habis, manusia bekerja lagi dan lebih keras sehingga bukan hanya demi sesuap nasi tapi demi sebakul nasi. Dan terus-terus dilakukan sehingga secara sadar manusia mengatakan bahwa bekerja itu sama dengan mencari hidup. Seakan-akan hidup perlu dicari dan cara untuk mencari hidup adalah dengan bekerja.

Karena hidup telah diidentikan dengan bekerja untuk mendapatkan makanan dan pakaian, maka tak usah heran kalau manusia saling berlomba untuk makin pintar, makin terampil, makin ahli atau menjadi makin hebat dalam bidangnya. Apakah itu semua salah? Tidak ada yang salah dengan pemikiran-pemikiran di atas. Yang salah adalah bila kita terus bekerja tetapi lupa untuk mencari wajah-NYA atau setidaknya mengucap syukur buat semua yang telah diberikan buat kita.

MENGAPA HARUS MENGUCAP SYUKUR?

  • Dengan kita mengucap syukur, maka kita diingatkan bahwa semua yang telah kita raih atau sesuatu yang sedang kita kejar dalam hidup ini semuanya berasal dari DIA.

  • Dengan mengucap syukur kita diingatkan bahwa kita masih diberi kesempatan untuk berkarya dalam hidup. Coba bayangkan bila kita bangun pagi hari tetapi kita sulit bernafas atau sulit untuk menggerakkan bagian tubuh, otomatis kita hanya bisa menjadi pesakitan di atas tempat tidur.

  • Dengan mengucap syukur akan mendatangkan rahmat dan tentunya kebijaksanaa untuk kita hidup. Kita tidak harus cemas atau stress karena tuntutan hidup yang semakin banyak. Ada kekuatan baru yang Tuhan berikan ketika kita menaikkan ucapan syukur. Karena Tuhan itu adalah sumber kehidupan umat manusia. Dia tahu semua kebutuhan dan kelemahan kita.

Hidup manusia berasal dari Allah.Jadi dia menciptakan manusia maka dia juga akan memelihara umat-NYA. Jadi mari kita ubah cara pandang kita ketika bangun di pagi hari. Kalau biasanya selalu dipenuhi dengan perasaan cemas atau pikiran-pikiran yang membuat kita khawatir, segera hapus itu dan ubah dengan mengucap syukur. Setiap pagi ketika saya dan istri bangun, hal pertama yang kita lakukan adalah berdoa dan mengucap syukur. Kami sudah praktekan dan itu member dampak besar.

Memang saya tidak memungkiri bahwa manusia harus bekerja, tapi harus diingat bekerja itu bukan untuk cari hidup, tapi itu tanda Allah memelihara manusia untuk berkarya serta bisa mengalami hidup pemberian Allah.Bukan karena kerja manusia hidup, melainkan manusia bisa bekerja karena Allah memberi ia hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun