Dalam dunia ini semua orang bekerja. Ada yang menggunkan 1/3 sampai ½ waktunya dalam sehari untuk bekerja. Pekerjaan menjadi indentitas yang integral dengan kehidupan seseorang, makanya kalau kita suatu saat ketemu dengan teman lama pasti akan muncul pertanyaan ‘kerja dimana? atau kerjanya apa?’.
Masalahnya terkadang ada orang yang tidak senang dengan pekerjaannya sehingga kalau kerja dengan beban berat. Ada perasaan kesal, malas dan merasa pekerjaanya itu beratnya berkilo-kilo ton. Tidak heran kalau orang seperti ini kerjanya seperti bajing loncat. Setengah tahun disini, 1 tahun disana, 2 tahun disitu, dan sisanya di antah berangtah. Kerjanya pindah melulu dan akhirnya tidak ada yang dihasilkan karena selalu tidak senang dengan apa yang dikerjakan.
Saya punya rekan yang sama seperti bajing loncat ini. Selesai sekolah dia langsung bekerja pada sebuah kantor. Bertahan 8 bulan dia pindah ke kantor yang lain. Ditempat tersebut dia hanya bertahan 6 bulan. Keluar dari kantor itu dia langsung membuka usaha yang bertahan selama 1 tahun. Akhirnya setelah usahanya tutup dia hijrah ke luar negri menjadi TKI illegal sambil kuliah. Lagi –lagi itu hanya bertahan 2 tahun dan sekarang dia sedang mencoba peruntungan yang lain di daerah kecil.
Itulah kendala manusia dalam bekerja. Menurut data departemen Tenaga kerja Amerika dikatakan setiap pekerja mengalami pindah kantor sebanyak 6-7 kali seumur hidupnya. Lalu setiap pekerja mengalami pindah jenis pekerjaan sebanyak 3-5 kali seumur hidupnya. Belum lagi rata-rata pekerja di bawah usia 35 tahun memburu pekerjaan setiap 1-3 tahun sekali. Sedangkan di atas 35 tahun, setiap 5 sampai 8 tahun sekali. Sayang sekali belum ada data untuk Indonesia
Kalau mencermati data di atas dan dibandingkan dengan saya, sejujurnya diri ini sudah 3 kali pindah kantor dan 3 kali ganti jenis pekerjaan hehe… tapi itulah dinamika kehidupan seorang pekerja. Terkadang tidak cocok dengan pekerjaan. Tidak merasakan kepuasan jiwa saat bekerja. Motivasi kerja yang rendah dan sebagainya. Benar tidak? Bahkan kalau mau dikatakan ekstrem ada yang sampai mengalami psikosomatis mulai dari sakit kepala, sakit perut sampai sakit darah tinggi.
Saya sedang mengikuti nasihat Confucius yang mengatakan, “ Jika anda mencintai pekerjaan, anda sudah tidak bekerja lagi seumur hidup” maksudnya karena menyukai pekerjaan sampai tidak berasa sedang kerja. Saya sedang membuat fondasi dari bekerja yaitu happiness. Kerja yang enjoy dan tidak terasa bahwa hari-hari cepat berlalu. Semoga rekan-rekan juga menikmati pekerjaannya saat ini. Tidak mengeluh dan bisa merasakan kepuasan jiwa saat bekerja seperti kepuasan saat menemukan pendamping hidup.
Salam sore sambil menikmati secangkir kopi dan kue nastar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H