Mohon tunggu...
Rudi Mulia
Rudi Mulia Mohon Tunggu... Konsultan - Konselor

salah satu Co-founder Komunitas Love Borneo yang mendirikan rumah baca di pedalaman Kalimantan Barat. saat ini sudah ada 16 rumah baca dan akan terus bertambah

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Amerika Menjatuhkan 14.300.000 Ton Bom Waktu Perang Vietnam

28 Juni 2011   08:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:06 1696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pagi ini adalah hari terakhir kami di Vietnam. Sebenarnya kami tidak ada rencana akan pergi kemana. Namun karena ada teman bilang kalau ke Vietnam tanpa ke Cu Chi Tunnel rasanya tidak ‘gress’, jadi akhirnya kami putuskan untuk pergi ke sana dengan biaya US$ 25/orang. Lumayan mahal.

*****

[caption id="attachment_116648" align="alignleft" width="240" caption="Tempat tujuan kami di Ben Dinh"][/caption] Kami pergi dengan rekan-rekan turis yang lain, sekitar 8 orang dengan menggunakan bus kecil. Tour ini katanya cukup ½ hari. Kami berangkat pukul 8 pagi dan tiba disana sekitar pukul 10.00. Perjalanan yang panjang dan sangat melelahkan.  Tour leader kami kali ini bahasa Inggris-nya sanggat sulit dipahami!Sepanjang perjalanan dari hotel ke Cu Chi Tunnel, dia memberikan banyak keterangan tentang Negara Vietnam dan juga tempat yang akan kami kunjungi. Tapi ya itu, karena bahasa Inggrisnya yang tidak jelas kami tidak memperhatikan. Mungkin turis-turis yang lain juga merasakan hal yang sama dengan kami.

******

Tiba di Cu Chi Tunnel, kami di bawa oleh guide kami masuk ke dalam hutan. Memang lokasinya ini seperti berada di tengah-tengah hutan.Sedikit Info tentang lokasi ini. Cu Chi Tunnel ini adalah Taman Nasional Tanda Peringatan Perang pada jaman masa perang Vietnam yang terjadi selama 17 tahun dan 2 bulan. Cu Chi Tunnel sendiri ditemukan tahun 2004 dan dijadikan kawasan wisata oleh pemerintah Vietnam. Kawasan Cu Chi berada di distrik Ben Dinh. Ada satu lagi Tunnel namun berada di daerah Ben Duoc. Terowongan yang dibuat ini sangat keren. Sebelum kami masuk ke dalam hutan, kami diajak untuk menonton sebuah film documenter tentang perjuangan rakyat Vietnam dalam mempertahankan wilayah mereka. Juga bagaimana fungsi dan bagian-bagian yang ada dalam terowongan Cu Chi ini. Saya takjub mendengarkannya…

[caption id="attachment_116650" align="alignleft" width="300" caption="Bekas bom amerika"][/caption] [caption id="attachment_116655" align="alignleft" width="300" caption="saya mencoba masuk salah satu terowongan"][/caption]

Di Cu Chi Tunnel, kami di berikan informasi dan sejarah tentang perang Vietnam. Kami di ajak melihat cara tentara Vietnam membuat bom pada masa itu, kemudian bagaimana mereka membuat jebakan untuk prajurit musuh. Ada beberapa bunker buatan yang dibuat,seperti dapur para tentara Vietnam, rumah sakit, tempat perakitan senjata dan lain-lain. Disini juga masih ada beberapa tanda bekas bom yang dijatuhkan oleh Amerika pada waktu perang Vietnam. Kalau menurut data di museumperang Vietnam, tentara Amerika itu menjatuhkan 14.300.000 ton bom di Negara Vietnam!! Dasyat. Makanya masih ada begitu banyak lubang besar bekas bom jatuh.

*****

Kami juga dikasih lihat beberapa contoh jebakan-jebakan yang dibuat oleh tentara Vietnam pada waktu itu. Seram-seram jebakannya. Begitu juga ada sepatu khusus yang dipakai untuk mengelabui tentara musuh (sepatu ini terbuat dari karet). Disini juga ada area Shooting Range, dimana kita bisa belajar menembak dengan peluru sungguhan!!! Tapi harganya cukup mahal untuk 1 peluru. Bagi yang suka menembak silakan mencoba. Oh ya disana ada tank tentara Amerika yang berhasil direbut dengan sistem perang menggunakan terowongan. Hebat tentara-tentara ini.

*****

Yang tidak kalah seru adalah mencoba terowongan bawah tanah yang digunakan oleh tentara Vietnam pada waktu itu sebagai tempat persembunyian dan pergerakan. Terowongan ini aslinya kecil dan tidak selebar sekarang. Ukuran aslinya itu menurut guide kami hanya sebesar pas ukuran badan dewasa!! Namun karena dijadikan tempat wisata, maka terowongannya sudah diperbesar sedikit. Biarpun sudah dibesarkan tetap saja mini, sempit, remang-remang, dan bau. Saran saya orang gemuk dan orang yang takut dengan pengap jangan masuk !!!

*****

Keluar dari terowongan kecil itu, kami di ajak untuk menikmati makanan istimewa para tentara pada jaman perang. Mau tahu apa nama makananya?? Namanya adalah singkong rebus hehehe… Jauh-jauh ke Vietnam, di suguhin Singkong sebagai menu istimewa haha… kalau di Indonesia mending ada singkong goreng, singkong keju, singkong madu, dan aneka jenis singkong lainnya… Mungkin mereka harus ke Indonesia untuk belajar bagaimana mengelola aneka jenis panganan dari singkong.

*****

Selesai makan singkong selesailah kami menikmati Tour Cu Chi Tunnel. Gak rugi-rugi juga saya kesini untuk melihat bagaimana perjuangan tentara Vietnam yang sederhana mampu mengalahkan tentara Amerika yang didukung dengan peralatan yang hebat. I do really like it :-)

Sekian cerita perjalanan saya dan istri selama di Vietnam. bagi yang belum membaca kisah sebelumnya bisa klik disini dan disini. Ada kisah menarik lainnya seperti supir bus yang bisa berbahasa Indonesia (ini menjadi penghibur buat kita loh) lalu ada taman kota Ho Chi Minh yang tertata rapi dan sangat banyak di temui. Ke China Town yang ternyata tidak ada yang special disana, juteknya beberapa orang penduduk terhadap turis dan lain-lain. Semoga ini bermanfaat.

Selamat menikmati liburan....

[caption id="attachment_116652" align="alignleft" width="300" caption="salah satu jebakan"][/caption] [caption id="attachment_116654" align="alignleft" width="300" caption="Terowongannya sebesar ini"][/caption] [caption id="attachment_116656" align="alignleft" width="300" caption="Ini asli loh..."][/caption] [caption id="attachment_116657" align="alignleft" width="300" caption="Singkong rebus dengan teh vietnam :)"][/caption] Terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun