Dalam menjalin hubungan serius dengan lawan jenis alias pacaran harus diingat bahwa hubungan ini bukanlah sekedar berpacaran dengan beberapa kegiatan bersenang-senang seperti makan ke mall, nonton bioskop, jalan-jalan, atau lainnya. Karena bila hanya melakukan hal-hal tersebut maka kualitas dalam berpacaran sangat rendah. Bila memang pacaran serius maka harus ada komunikasi yang intens.
Ada komunikasi, artinya saya ngomong kamu dengar dan sebaliknya. Melalui dialog timbal balik, timbullah saling mengenal satu sama lain dan terciptalah cinta positif. Cinta yang didasari karena saya kenal kamu apa adanya bukan ada apanya dan bila dalam hubungan tidak ada halangan apa-apa, maka hubungan tersebut bisa menuju pernikahan.
Lalu bila serius ingin menikah maka harus ada beberapa hal yang harus dicapai dalam berpacaran:
•Anda harus mengenal diri, layakkah anda menjadi suami (bisa memimpin si dia) atau isteri (sanggup menolong si dia) dengan segala harapan anda.
•Saling mengembangkan persepsi yang jelas, tapi realistis tentang ‘siapakah dia’ , mampukah menjadi pasangan hidupmu
•Ini adalah waktu yang tepat untuk menguji, apakah mampu meninggalkan ortu & bersatu dengan pasangan (ada titik temu), termasuk meninggalkan masa lalu
•Ini waktu untuk menguji cinta anda berdua, mendiskusikan iman, cita-cita, nilai & tujuan hidup, keluarga, kebiasaan sehari-hari
Jadi seperti tulisan saya sebelumnya dimana pernikahan hanya untuk orang dewasa, akan sangat repot bila pasangan yang akan anda nikahi ternyata masih berpola pikir seperti anak-anak. Karena mereka yang memutuskan untuk menikah harus dewasa/sehat secara rohani dan secara kejiwaan. Misalnya ketika berpacaran saja, ada masalah sedikit berantem, langsung main pukul, menyiksa dan sebagainya. Bukankah itu tandanya pasangan anda tidak sehat secara kejiwaan?
Untuk mengenal apakah pasangan anda sudah dewasa atau bukan, coba cek beberapa pernyataan yang ada di bawah ini:
1. Menjadi cemburu ketika anda berbicara dengan teman lawan jenis
2. Mengkritik mengenai cara anda berpakaian atau mencoba untuk mengontrol apa yang anda pakai
3. Menelpon atau sms anda secara berlebihan (over protective)
4. Memaksa/ mendorong anda melakukan hal-hal diluar keinginan anda (merokok, minum-minuman keras, mencoba obat2an, melakukan hubungan seks, dll)
5. Meminta anda melapor kemana anda pergi, dengan siapa dan mau apa
6. Melarang melakukan kegiatan yang biasa dilakukan dengan teman-teman lain
7. Menjauhkan anda dari keluarga atau teman-teman terdekat
8. Mengancam akan bunuh diri bila tidak melakukan apa yang dia inginkan
9. Emosi tidak stabil. Mudah marah dan cepat tersinggung
10. Egois, mau menang sendiri
11. Suka menyalahkan anda atau orang lain
12. Lari dari masalah dan tidak berani bertanggung jawab
13. Pendendam dan tidak bisa mengampuni
Bila ada 3 pernyataan di atas ada pada pasangan anda, mungkin lebih baik anda berpikir-pikir dahulu sebelum memutuskan untuk menikahinya. Kalau tetap nekad mau menikahinya, maka diharapkan anda memiliki kapasitas hati yang besar untuk menerima banyak perlakuan tidak adil dalam pernikahan nanti.
Salam Pasangan sehat
Artikel sebelumnya:
- Tips praktek pacaran yang sehat
- Akibat tidak punya pengetahuan untuk pacaran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H