Mohon tunggu...
Rudi Mulia
Rudi Mulia Mohon Tunggu... Konsultan - Konselor

salah satu Co-founder Komunitas Love Borneo yang mendirikan rumah baca di pedalaman Kalimantan Barat. saat ini sudah ada 16 rumah baca dan akan terus bertambah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Iri Dengan Rumput Tetangga

6 Juni 2012   08:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:20 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahu dengan istilah rumput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri? Sebenarnya saya sangat tidak setuju dengan statement ini. Seolah-olah rumput yang ada di halaman sendiri sudah tidak menarik dan tidak bisa hijau lagi.

Mengapa saya tidak setuju? Coba istilah ini digunakan dalam rumah tangga kita. Kita menganggap rumah tangga sebelah rumah lebih ‘hijau’ dari kita. Dalam dunia usaha, kita menganggap usaha tetangga sebelah lebih ‘hijau’ dari kita. Dalam pacaran, kita menganggap pria/wanita sebelah lebih ‘hijau’ dari pasangan kita. Dalam berbangsa dan bernegara, kita menganggap bangsa sebelah atau negara sebelah lebih ‘hijau’ dari bangsa/negara kita.

Mengapa pertanyaannya tidak diubah seperti ini: mengapa rumput saya sudah tidak hijau lagi? Apa ada yang salah dalam mengurus rumput sehingga tidak lagi berwarna hijau? Atau apa rahasia rumput tetangga sehingga bisa lebih hijau, saya mau cari tahu dan coba dengan rumput saya sendiri.

Kalau kita mau interopeksi diri, sebenarnya yang membuat rumput kita tidak lagi menjadi hijau adalah karena kurangnya perawatan dan juga kurangnya perhatian. Rumput bila kurang mendapat perawatan dan perhatian tentu akan tumbuh menjadi rumput liar atau menjadi semak belukar.

Ini sama dengan membangun rumah baru namun bila tidak dirawat dan diperhatikan dengan baik, sudah pasti rumah tersebut akan menjadi kumuh dan tidak indah dipandang. Sama dengan rumput, bila kita bisa merawat dan memperhatikan dengan baik pasti rumputnya akan menjadi hijau dan sedap dipandang.

Jadi bila kita sedang berumah tangga, membangun dunia usaha, berhubungan dengan seseorang dan hidup berbangsa dan bernegara, janganlah memandang rumput tetangga. Perhatikanlah yang ada didepan mata sendiri. Belum tentu bila kita dapat memiliki rumput tetangga, maka ditangan kita rumput itu akan tetap hijau. Bisa jadi akan sama kondisinya  dengan rumput kita sebelumnya

Nah… daripada cemburu dan iri dengan rumput tetangga, bukankah lebih baik kita rawat dan perhatikan rumput (rumah tangga, usaha, hubungan, negara) sendiri biar rumputnya akan menjadi hijau dan indah dilihat. Tentunya dalam merawat dibutuhkan biaya, waktu, tenaga dan pengorbanan yang tidak kecil. Namun itu lebih baik, karena biar bagaimanapun itu adalah rumput kita sendiri.

Salam rumput sendiri bukan rumput tetangga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun