Mohon tunggu...
Novi Anto
Novi Anto Mohon Tunggu... -

Lahir di wonogiri\r\nhijrah ke kalimantan , desa tawan jaya , teweh tengah , barito utara , kalimantan tengah\r\nSDN 2 PIR-Butong 2\r\nSMPN 1 MUARA TEWEH\r\nSMAN 1 MUARA TEWEH\r\nUNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Kecil dan Aroma Kekuning-kuningan

28 Desember 2013   22:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:24 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kisah ini bermula dari aku membuka mata kecil ini. ku lihat aku sedang berada di sebuah rumah sederhana dengan dinding batu kali yang selalu jadi ingatanku sampai saat ini aroma dan suasana damai di rumah sederhanaku itu. aroma yang begitu menyejukan hati seperti aroma ketika hujan di tengah kemarau yang panjang. aroma yang mampu membawa hawa kemenangan yang abadi,  aroma yang selalu aku tunggu kehadirannya di setiap hariku. jika ku memejamkan mata ini dan kembali kemasa itu aku mampu merasakan damainya suasana pada saat itu dan mendengarkan aliran air yang mengalir deras. Saat itu usiaku baru tiga tahun aku tak memiliki banyak ingatan dimasa itu yang ku ingat setiap pagi tiba orang tua kami selalu pergi kesawah dan meninggalkanku bersama kakak pertamaku yang berusia 6 tahun. kami selalu manghabiskan pagi dengan senyuman-senyuman kecil yang memancarkan kabahagian yang sangat kental dengan masa kanak-kanak. sampai suatu hari senyuman-senyuman kecil itu hilang dikarenakan dua orang yang selalu kami tunggu kedatanggannya tak kunjung datang hingga malampun menghampiri kami senyuman itu tak kunjung kembali. kulihat diujung jalan nampak dua buah bayangan yang membuat perasaan ini seperti mendapatkan suasana damai itu kembali. akupun berlari mendekati dua bayangan itu dengan senyum kebahagian yang telah hilang sesat manun kumelihat terdapat banyak bayangan di belakang dua bayangan yang mengembalikan senyum bahagiaku. aku berhenti berlari dan ku mulai berjalan secara berlahan mendekati bayangan itu saat ku melangkah untuk kedua kalinya aku terkejut ada sesuatu yang menahanku dari belakang kemudian aku meliat ke balik badanku kulihat kakaku menarikku dan membawaku menuju teras rumah kami. dengan penerangan lampu berwana kekuning-kuningan membuat suasana saat itu sangat menakutkan unutk anak seumurku.

bayangan itu mendekati kami dan aku mulai dapat melihat rupa bayangan itu ternyata bayangan itu bukanlah bayangan yang mampu mengembalikan senyum kecil bahagiaku. kulihat nampak nenek dan kakekku yang menghampiri kami. berbeda dengan saat nenekku mengunjungi kami pada kemaren lusa aku tak melihat senyum yang biasa diberikan nenek ketika melihatku didepan rumah ini. nenek mengendongku sembari berbisik "ayo tidur hari telah malam". akupun bertanya "nek ibu kemana ?" nenek hanya tersenyum kamipun pergi ke kamar dan aku tak mengerti apa yang terjadi pada saat itu. pagipun tiba dan aku kembali membuka mata kecil ini dengan harapan semua kembali seperti aku membuka mata kecil ini unutk pertama kali. aku lihat di sisi kana dan kiriku yang nampak hanyalah kakakku lalu aku menuju dapur tempat biasanya ku menemukan ibuku namun apa yang aku jumpai aku hanya melihat neneku dan aku bertanya kembali kepada nenek "nek ibu dmn ?" nenekpun hanya tersenyum lalu mengendongku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun