Kontestasi Pilkada serentak tidak lama lagi akan di gelar. Di Kabupaten Lumajang sendiri mulai terendus akan ada calon yang maju jalur independen. Di lansir dari beberapa media sosial ada satu nama yang populer di jagad maya, Muhammad Yusqi Hamdan. Mas Yusqi sapaan akrabnya digadang-gadang akan maju sebagai kandidat Bakal Calon Bupati Lumajang jalur Independent. Sosok baru dalam kontestasi Pilihan Bupati Lumajang yang mengusung tagline Calon Bupati Muda.
Keseriusan Mas Yusqi untuk maju sebagai Kandidat Calon Bupati Lumajang terlihat dari banyaknya spanduk foto dirinya yang tersebar di berbagai kecamatan. Bahkan sudah sampai di perbatasan Lumajang-Malang, Lumajang-Probolinggo, Lumajang-Jember dan di pelosok-pelosok jalan desa. Tidak hanya itu, dirinya juga mulai blusukan di beberapa desa-desa untuk mendapat dukungan dari masyarakat Lumajang.
Sosok dengan basic pengusaha developer, klinik kecantikan PB klinik ini jika memang tidak abu-abu dalam niatnya mengabdikan diri untuk kesejahteraan masyarakat Lumajang. Akan menghadapi dua calon bupati yang sangat disukai masyarakat Lumajang, Bunda Indah dan Cak Thoriq.
Sebelum itu, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi bagi calon bupati jalur Independen yang sudah ditetapkan oleh PKPU. Yaitu mendapat dukungan dari seluruh DPT (Daftar Pemilih Tetap) pemilu terakhir di Kabupaten Lumajang sebanyak 7,5 persen dan tersebar lebih dari di 50 persen jumlah kecamatan di Kabupaten Lumajang.Â
Diketahui DPT (Daftar Pemilih Tetap) Kabupaten Lumajang yang dilansir dari situs resmi KPU Lumajang sebanyak 837.666 pemilih. Maka dari itu diperlukan 62.825 pemilih yang tersebar lebih dari 50 persen jumlah kecamatan di Kabupaten Lumajang.
Jauh dari pada itu teruntuk semua Bakal Calon Bupati Lumajang harus mampu memecahkan pelbagai problematika yang ada di Kabupaten Lumajang. Terkhusus untuk Mas Yusqi yang mengambil tagline Calon Bupati Muda. Sebagai representatif dari anak muda baiknya punya spirit untuk sungguh-sungguh membulatkan tekadnya. Karena sejauh penulis amati, publik masih kurang tau dengan gagasan yang dibawa terutama disektor pemilih akar rumput. Sehingga ke abu-abuan dari semuanya ini bisa menhasilkan hitam atau putih.
Terakhir, memaknai pemilihan kepala daerah tidak hanya bagian dari rangkaian proses demokrasi di Indonesia. Memilih berdasarkan sepak terjang dan ke-intelektualannya juga harus di pertimbangkan. Jangan sampai kita salah pilih pemimpin yang jauh dari rakyat dan hanya mementingkan urusan personal dan kelompok-kelompoknya saja.Â
Maka, saran penulis untuk semua Bakal Calon Bupati Kabupaten Lumajang. Baik dari jalur independen maupun jalur partai alangkah eloknya datang ke masyarakat membuka ruang diskursif dan menghasilkan paradigmatik yang membangun gagasan dari setiap person-person calon tersebut.Â
Agar kami sebagai pemilih paham secara fundamentalis untuk memilihnya nanti di 27 November 2024 itu apa. Penulis berkeyakinan, baik tua atau muda, laki-laki atau perempuan. Jika pengalaman empiriknya di implementasikan untuk pengabdian pada masyarakat Lumajang akan menghasilkan Lumajang untuk kejayaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
