Mohon tunggu...
KAMIL ICHSAN
KAMIL ICHSAN Mohon Tunggu... Freelancer - Socio Hippies

T : @KMLICHSN Insta : @imajibanal

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pasca Sail Karimata, Semangat Budaya Bersih Harus Tetap Dijaga

18 Oktober 2016   17:43 Diperbarui: 9 Mei 2021   00:50 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen sail selat karimata 2016. Pantai Pulau Datok, Desa Sukadana, Kayong Utara. | Foto: Kamil Ichsan

Desa Sukadana kembali seperti semula, para tamu satu persatu pergi meninggalkan kampung tenang yang berada di pesisir selat Karimata ini.

Puncak Sail Selat Karimata 2016 pada sabtu (15/10) di Pantai Pulau Datok, Kayong Utara telah selesai dan berlangsung ramai. Diharapkan, perhelatan akbar ini mampu berdampak pada perkembangan infrastruktur dan meningkatnya perekonomian daerah.

Sejalan dengan itu, variabel lain dalam mengangkat potensi daerah –selain meningkatkan sarana dan prasarana, salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan. Penerapan budaya bersih di tempat wisata dapat dimulai dari hal terkecil, yakni; tidak membuang sampah sembarangan.

Koordinasi terakhir bersama Bapak Edi Susilo, Kepala Bidang Jejaring Inovasi Pariwisata Perhubungan, dengan Relawan kebersihan TIM GBBS (380 orang relawan) | Foto: Kamil Ichsan
Koordinasi terakhir bersama Bapak Edi Susilo, Kepala Bidang Jejaring Inovasi Pariwisata Perhubungan, dengan Relawan kebersihan TIM GBBS (380 orang relawan) | Foto: Kamil Ichsan
Dalam upaya menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan, khususnya bagi kaum muda, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim), melalui Satgas Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (Satgas GBBS) bersama dengan stakeholder, Pemerintah Kabupaten Kayong Utara, mitra komunitas BersihNyok, Lab Tanya dan Waste4Change, berinisiatif merangkul komunitas Eksplore Kayong Utara (EKU) untuk terlibat dalam pilot project  zero sampah” pada perhelatan Sail Selat karimata 2016.

Aksi membersihkan sampah di pantai oleh komunitas Eksplore Kayong Utara (EKU) pasca puncak sail karimata | Foto: Izal (Eksplore Kayong Utara)
Aksi membersihkan sampah di pantai oleh komunitas Eksplore Kayong Utara (EKU) pasca puncak sail karimata | Foto: Izal (Eksplore Kayong Utara)
Eksplore Kayong Utara merupakan komunitas yang diinisiasi oleh kaum muda yang peduli akan kelestarian lingkungan. Demi meningkatkan pemahaman mereka tentang manajemen pengelolaan sampah yang baik dan benar, beberapa bulan lalu, Satgas GBBS memfasilitasi beberapa anggota untuk diberikan pembekalan mengenai manajemen sampah di Jakarta. Dengan begitu diharapkan, kedepannya mereka akan menjadi duta budaya bersih bagi lingkungannya masing-masing.

"Beberapa anggota dari komunitas sebelumnya telah kami fasilitasi pembekalan pengelolaan sampah, mereka magang di Jakarta. Tujuannya agar pemahaman tentang manajemen sampah semakin baik" ujar Edi Susilo, Kepala Bidang Jejaring Inovasi Pariwisata Perhubungan.

Selaras dengan komitmen di atas, program pilot project ini diharapkan mampu menjadi contoh bagi kegiatan-kegiatan yang akan dikerjakan selanjutnya, Dr. Ir. Safri Burhanudin, DEA, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Iptek, dan Budaya Maritim. Menjelaskan, "Gerakan ini merupakan pilot project, zero waste (zero sampah), yang diharapkan akan menjadi contoh bagi kegiatan-kegiatan berikutnya" terangnya saat melakukan koordinasi dengan para relawan kebersihan di Pantai Pulau Datok.

Foto bersama setelah sharing bareng Ibu Devi Binsar Pandjaitan (Istri Menteri Luhut Binsar Pandjaitan) Menko Maritim, saat melakukan koordinasi terakhir bersama para relawan di Pelabuhan Teluk Cik Kadir, Pantai Pulau Datok, pada Jum'at 14/10/2016 | Foto: Kamil Ichsan
Foto bersama setelah sharing bareng Ibu Devi Binsar Pandjaitan (Istri Menteri Luhut Binsar Pandjaitan) Menko Maritim, saat melakukan koordinasi terakhir bersama para relawan di Pelabuhan Teluk Cik Kadir, Pantai Pulau Datok, pada Jum'at 14/10/2016 | Foto: Kamil Ichsan
Komitmen budaya bersih yang dilakukan oleh para relawan diharapkan tidak berhenti hanya sampai perhelatan Sail Selat karimata selesai, justru program ini harus terus digerakkan agar upaya peningkatan sektor pariwisata yang bersih dan nyaman bagi wisatawan tercapai. Oleh karena itu, peran serta dan semangat dalam menjaga lingkungan harus tetap dijaga.

Ibu Devi Pandjaitan (Istri Menteri Luhut Binsar Pandjaitan) Menko Maritim, menjelaskan, "Tekad untuk membasmi sampah harus tetap ada, jangan sampai hanya saat ini saja, tetapi untuk seterusnya.", terangnya saat melakukan koordinasi terakhir dengan relawan kebersihan TIM GBBS di Pelabuhan Teluk Cik Kadir, Pantai Pulau Datok, pada Jum’at (14/10/2016).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun