Hujan deras turun sejak subuh, bukit pramas yang rimbun hilang tertutup kabut. Akan tetapi, satu demi satu para relawan tetap datang untuk berkumpul dalam upaya menyukseskan perhelatan Sail Selat Karimata 2016, di Kayong Utara, Sabtu (15/10).
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) melalui Satgas Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBBS), bekerja sama dengan Komunitas Ekplore Kayong Utara, Karimata Foundation dan Pemerintah Kayong Utara, mengerahkan kurang lebih 380 orang relawan kebersihan "Tim GBBS".
Para relawan kebersihan adalah anak muda yang berasal dari Kabupaten Kayong Utara. Ada yang berasal dari Kecamatan Sukadana, Simpang Hilir sampai Teluk Betung.
"Seru kak, bisa ketemu banyak teman, terus untuk memotivasi diri juga kak," ungkap Ari Wibowo, salah satu relawan kebersihan Tim GBBS dari Sukadana.
Antusiasme anak muda Kayong Utara yang ingin terlibat menjadi relawan sangat tinggi, hal ini terlihat dari membludaknya pelamar saat program dibuka. Target yang awalnya hanya akan merangkul 200 orang, ternyata melampaui perkiraan.
Para relawan telah bertugas sejak H-2 sampai H+1 puncak acara Sail Karimata digelar. Selain membantu menjaga kebersihan, mereka juga menjadi duta gerakan budaya bersih dan senyum bagi para wisatawan.
Semangat dalam menjaga kebersihan lingkungan sangat diperlukan guna membuat wisatawan betah dan mau berkunjung kembali.
Mereka kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok untuk kemudian disebar ke beberapa titik keramaian di mana produksi sampah terjadi. Relawan akan bergerak mulai dari Pantai Datok sampai Pasar Rakyat di area Sail Selat Karimata.
Dampak positif dari apa yang telah relawan kebersihan lakukan tidak semata-mata untuk perhelatan Sail Selat Karimata saja, lebih luas lagi maanfaatnya dapat dirasakan untuk pariwisata Kayong Utara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H