Laku yang riuh ramai pada Jalan
Pagi, yang tergesa-gesa ini
Bermuara pada lelah
Yang sering kita abaikan bersama
Dalam diam perjalanan
Rasa kantuk dan enggan
Sambil memperhatikan matahari muda
Yang mulai menyala...
Yang Biasnya mencar, memapar apa saja
Hingga rata....
Bagai hologram dalam bayang
Pagi yang likang ini dengan abai
Terlupakan...
Kadang kita perlu diam sejenak
Menjauh dari kerumunan
Memandang dengan tenang keriuhan
Agar kita paham; “Inti keramaian”
Barangkali yang sepi hanya aku
Yang riang laranya terkubur jenuh
Membatu...
Dan terpaksa cemburu
***
*) Sumber Ilustrasi
Judul terinspirasi oleh kalimat "Kabut yang likang" dalam Puisi "Kartu Pos Bergambar Jembatan Golden Gate San Fransisco" – Sapardi Djoko Damono
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H