Mohon tunggu...
Kabut Senja
Kabut Senja Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Bola

Akibat PSSI Carut Marut

20 Desember 2018   21:29 Diperbarui: 20 Desember 2018   21:49 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepak bola adalah olahraga yang paling digemari disegala penjuru dunia termasuk dinegara Indonesia. Sepak bola seolah-olah menjadi olahraga serbaguna. Dengan sepak bola bisa menyatukan banyak hal dan bisa menunjang perekinomian. 

Antusiasme soal sepak bola di Indonesia sangatlah besar sekali, tak perlu diragukan lagi. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya suporter dan klub-klub yang ada di Indonesia baik dalam naungan pssi maupun tarkam. Sayang sunguh sayang antusiasme akan sepak bola tak dibarengi dengan prestasi timnas garuda. Buruknya sistem yang ada di Pssi menjadi sebab utama. 

Dimana sepak bola di Indonesia tak bisa maju dan berbicara banyak dikancak internasional. Buruknya pssi bisa dilihat dari banyaknya masalah yang tak bisa terselesekan. Mulai dari sepak bola gajah, urusan pelatih yang tak profesional dan lain sebagainya. 

Bisa dikatakan pssi adalah tempat koruptor yang sangat terbuka. Kerinduan akan juara dan membangakan negara seolah-olah hannya anganan semata. 

Bicara piala dunia mungkin hannya mimpi semata Indonesia bisa masuk piala dunia. Lihat saja piala aff 2018 yang baru saja usai dimana Timnas vietnam yang menjadi juara. Timnas Indonesia tak mampu berbicara banyak bahkan tak lolos dari fase grub. Hal ini bisa dilihat dimana pssi memecat pelatih luis mila sebelum timnas tampil digelaran aff dan mengantinya dengan Bima Sakti. 

Persiapan yang mepet dan pemilihan pelatih yang asal-asalan yang dilakukan pssi menjadi sebab timnas gagal total di gelaran aff 2018. Harapan akan juara yang didamba-dambakan oleh masyarakat Indonesia seolah-olah hannya mimpi semata bila berkaca akan buruknya sistem pssi yang sekarang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun