Mohon tunggu...
Niesha
Niesha Mohon Tunggu... Apoteker - Farmasi

Ordinary People

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bermuara di Sungai Citarum, Selamatkan Citarum!!

22 April 2011   08:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:32 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sungai Citarum...yuk..kita amati sejarah nya dan manfaat nya.

Banyak nilai historis yang kita peroleh dari sungai Citarum ini. Nama nya yang dapat diartikan Ci = Cai = Air (dari bahasa sunda) dan Tarum yang artinya adalah termahsyur pada masa kerajaan Tarumanegara. Sungai Citarum ini merupakan salah satu sungai terbesar di Jawa Barat, yang mana membelah kota-kota di Jawa Barat.

Banyak anak sungai yang berasal dari berbagai macam daerah, bermuara ke Sungai Citarum. Artinya, volume air Sungai Citarum akan semakin meningkat pada saat curah hujan meningkat, yang mengakibatkan banjir di wilayah Bandung Selatan yang notabene adalah wilayah dataran rendah. Namun, kejadian seperti itu nampaknya tidak akan terjadi setiap warga khususnya wilayah Jawa Barat tetap menjaga lingkungan dan menjaga keseimbangan alam.

Menyedihkan memang, ketika melihat kondisi Sungai Citarum saat ini. Padahal banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan keberadaan Sungai Citarum ini. 3 buah pembangkit besar (Pembangkit Listrik Tenaga Air) dapat mensuplai Listrik di wilayah Jawa Barat sehingga menjadikan daerah Jawa Barat lebih berkembang dan maju. Bukan hanya listrik saja, tapi untuk air minum dan kebutuhan pengairan untuk wilayah sekitarnya juga menggunakan air dari sungai Citarum tersebut. Tapi kini, dengan adanya pencemaran sampah dan limbah, menjadikan berbagai manfaat dari Sungai Citarum ini hilang karena ke-tidak layak-an kualitas air nya.

Banyaknya industri yang ada di wilayah Jawa Barat, dengan proses pengolahan limbah yang kurang baik menyebabkan pembuangan limbah ke sungai-sungai yang akhirnya bermuara ke Sungai Citarum tersebut. Bukan kah lebih baik jika pemerintah bersama para pengusaha membuat suatu program untuk pengadaan alat pengolahan limbah dimana limbah-limbah yang dihasilkan oleh industri baik industri besar ataupun kecil dapat diolah dengan baik dan adanya peran pemerintah disini juga untuk membantu industri kecil juga. Dengan adanya pengolahan limbah yang lebih baik, tidak menutup kemungkinan sisa pengolahan limbah tersebut sudah tidak akan mencemari Sungai Citarum. Kepemilikan alat tersebut bisa saja tetap milik pemerintah. Artinya, peralatan pengolahan limbah tersebut bukan merupakan alat tetap di suatu tempat tapi juga bersifat mobile. Dimana pun wilayah dengan tingkat pencemaran limbah paling tinggi, alat tersebut bisa digunakan.

Selain adanya pencemaran dari limbah, tentunya limbah rumah tangga wilayah sekitar juga sangat berpengaruh. betapa tidak, banyak ditemui warga yang tinggal di sekitar sungai yang melakukan aktivitas disana mulai dari mandi, mencuci, hingga buang air kecil/ besar pun di sungai yang menyebabkan pencemaran sungai. Tapi apakah solusi nya dengan memberikan penyuluhan terus menerus terhadap warga? sementara warga sendiri tidak di fasilitasi? akan sulit nanti ke depannya karena jika warga sudah merasa tidak ada fasilitas tersebut, maka perbuatannya selalu berulang dilakukan. Tapi apakah sebenarnya pemerintah juga mengizinkan mereka tinggal di sekitar sungai? TENTU AWALNYA PUN TIDAK, mereka mungkin tinggal disana tanpa izin resmi. Namun, jika solusi disiplin diri dan disiplin menggunakan fasilitas dilakukan dengan baik, hal-hal merugikan itu bisa saja tidak terjadi. Kebaikan ini bukan hanya untuk mereka saja, tapi untuk seluruh masyarakat.

Coba kita lihat pegunungan di wilayah Jawa Barat, banyak yang gundul karena sudah banyak dilakukan penebangan liar dan banyaknya dijadikan perumahan-perumahan elite ber-konsep villa karena view Kota Bandungyang indah di atas pegunungan. Pembangunan beton-beton yang mengakibatkan kekurangan area serapan air sehingga ketika curah hujan meningkat, air tidak di resap ke tanah dan kembali ke alam tapi malah langsung mengalir yang akhirnya akan menghanyutkan juga sampah-sampah berserakan dan dapat meningkatkan volume air sungai sehingga banjir lah yang terjadi.

Sekarang, semuanya kembali pada diri kita...

sulit memang pada pelaksanaannya, namun jika ada nya lingkaran kerjasama antara Pemerintah-Lembaga Swadaya Masyarakat-Masyarakat dan pihak-pihak terkait lainnya untuk berunding dan duduk bersama, sama kan tekad dan visi untuk menyeimbangkan alam dan menjaga alam. Harmonisasi alam akan memberikan kehidupan yang lebih baik pula, menurut saya..

Semoga akan ada waktu nya bagi kita semua untuk sadar, dan melaksanakan sesuatu yang baik itu dengan istiqomah.. terus berjalan, bukan hanya 1 hari..1 minggu.. kalau bukan kita siapa lagi??!

SELAMATKAN CITARUM!!

tapi setiap waktu..MARI KITA SELAMATKAN SUNGAI CITARUM dan SUNGAI di seluruh Indonesia!!

-Bandung, 22 April 2011-

Oleh : Nisa Liswandari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun