Muna memang bukan yang pertama menerapkan konsep ini tapi setidaknya kita dapat belajar dari daerah lain yang sudah menerapkan hal tersebut seperti Lombok, Madura, Toraja dan lain sebagainya yang sudah berhasil menarik para wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang pada akhirnya berhasil meningkatkan perekonomian daerahnya. Dukungan dari masyarakat, pemerintah, investor atau wirausahawaan dan berbagai pihak lainnya tentu menjadi modal yang sangat penting dalam pengembangan Kampung Tenun.
#SumbangIde
Intelektual Bermanfaat
Rujukan penulis:
[1] Mengenal Kamooru Kain Tenun Khas Muna
[2] Sarung Muna
[3] Tina Nur Alamn Kampung Tenun Masalili Jadi Destinasi Wisata Sultra
[4] Purmada, Kurnia D. 2016. Pengelolaan Desa Wisata Dalam Perspektif Community Based Tourism (Studi Kasus: Desa Wisata Gubugklakah Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang). Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 32 No 2. FIA Brawijaya: Malang.
[5] Aneka, Noor Lindawati. 2008. Dampak Pengembangan Pariwisata Dan Proses Marginalisasi Masyarakat Lokal : Studi Pengembangan Obyek Wisata Pantai Gedambaan di Desa Gedambaan, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. "Tesis S2". Fakultas Ilmu Sosial UGM: Yogyakarta
[6] Marpaung. Happy. 2002. Pengantar Pariwisata. Alfabeta Bandung: Bandung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H