Mohon tunggu...
Cahyo Dwi Romadhon
Cahyo Dwi Romadhon Mohon Tunggu... Editor - Podcaster

Kadang jadi penulis, kadang jadi editor audio, kadang nulis lagu, kadang jadi podcaster kadang kadang....

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Curahan Hati Sang Sarjana Muda

26 Februari 2024   12:00 Diperbarui: 26 Februari 2024   12:10 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah hampir 8 bulan sejak wisuda, saya masih struggle mencari pekerjaan pertama. Rasanya terkadang jenuh melihat loker di berbagai platform pencari kerja. Apa daya si manusia yang hanya rakyat biasa bertarung dengan jutaan insan yang sedang melakukan hal yang sama.

Lucky kata bule, keberuntngan, kesempatan, dan kemampuan katanya bisa dilebur menjadi satu kesatuan bila kita memperhitungkan aksinya. Setelahnya, kita hanya berharap kepada sang khalik apakah mengizinkan kita untuk mendapatkannya atau kita masih harus melakukan pembuktian lain dengan cara berbeda. 

Lagi lagi, masalah ketidakmampuan mengendalikan mental yang ada. Dipaksa kuat, padahal sangat ringkih. Tak mampu menahan beban psikis yang menyiksa hingga muncul keinginan untuk mengakhiri.

Tapi seharusnya kita tak selemah itu. Banyak sejuta kemungkinan yang kita akan dapatkan atau terima di tiap detik kedepan. Misteri yang belum akan terpecahkan mengapa kita bernafas sampai detik ini. Kata motivator kebanyakan, hidup adalah pencarian Panjang. Ntah apa yang dicari, ntah apa yang dituju. 

Tugas kita hanya memastikan raga ini akan berada dititik tersebut atau tidak. Yang jelas kita takkan pernah tau mati itu kapan datangnya bisa saja setelah menulis huruf ini, saya akan mati. Namun yang jelas sebagai hamba yang baik kita harus memastikan juga keadaan mati kita akan seperti apa. Apakah baik atau buruk. Balik lagi ke permasalahan. Ya saya masih berjuang sudah banyak cv yang dimasukkan dan beberapa interview sudah dilakukan, nyatanya imipian belum juga datang.

Kadang frustasi sih, mungkin saya banyak salah dan tak terhitung. Allah ingin saya sabar dan teratur dalam menjalankan kehidupan. Tak perlu mengulang kesalahan yang sama intinya ya pelan pelan mengubah aktivitas yang dulu masih ada buruknya dan sekarang pelan pelan mengubah dan menghapus buruknya. Atau kemungkinan lain ternyata kita memang tak sepandai itu, atau kurang lihai dibidang yang kita apply. Who knows? Jangan pernah berhenti mencoba, perbaiki kemampuan, kualitas ibadah dan hidup. Mungkin dilain waktu kita akan mendapatkan hal yang lebih dari yang kita harapkan suatu saat nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun