Mohon tunggu...
ka bati
ka bati Mohon Tunggu... -

Ka'bati. Seorang penulis lepas. Sekarang tinggal di pinggiran kota seoul, tepatnya di Yongin-do Korsel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Santa Haraboji dan pelajaran berbohong

17 Desember 2009   13:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:54 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seminggu ini raya sibuk banget ngomongin Santa haraboji (Santa claus). "Ma...ayo kirim surat buat Santa Haraboji. siapa yang kirim surat dapat somul (kado)..."
Halah nak....aku bingung mau menjelaskannya. mau mengatakan kalau itu hanya kebohongan orang dewasa saja.
Menjelang natal ini suasana memang sangat meriah di Korea. Disemua toko...hampir disemua toko...dan mall ada pohon natal, pernak pernik natal dan penjaga toko yang berkostum Santa claus. Santa, manusia baik hati yang seolah2 siap memberi apa saja yang kita minta. Tetapi mana ada kebaikan yang tanpa pamrih begitu, apa lagi di pasar (di dunia perdagangan). Cuman, iklannya memang hebat, jangankan anak-anak seperti Raya, orang dewasa saja banyak yang ketipu. Dikira gratis ee rupanya kartu kredit kita yang harus menjerit....
Tadi sore, saat mengantar Raya pulang sekolah, Songseng nimnya (guru) berbisik: "Omoni (bu)...Minggu besok ada pesta natal. Santa mau datang. Ibu mesti siapkan kado ya tapi anaknya jangan sampe tahu kalau itu ibu yang siapkan...nanti pura2nya itu dari santa haraboji untuk raya..."
Aku yang mulanya tersenyum menyambut kedatangan anakku dan gurunya, kita2 jadi manyun. Sungguh tak bisa aku menyembunyikan kekecewaan...Kenapa mesti berpura2? Kenapa harus bohong untuk sesuatu yang tak penting? Apa perlunya berpura2 kalau Santa itu baik?Kalau kenyataannya itu nggak ada sama sekali???
Lalu kutanya ibu teman anakku, bagaimana pendapatnya tentang ini??
Katanya memang begitulah tradisinya. Orang tua harus menyiapkan kado, yang isinya sesuai dengan permintaan anak di kartu yang dikirimnya buat Santa. nah nanti di pesta natal, Santa (seseorang yang menyamar jadi Santa) akan datang dan membagikan kado itu. Anak-anak senang dan berterimakasih pada santa...Dan Guru serta Orangtua adalah aktor kebohongan itu....
Aku benar2 tak bisa menerima tradisi begitu...ini dunia pendidikan. Apa lagi diusia anak yang masih dini...taroklah itu salah satu strategi untuk menanamkan iman...tapi iman apa yang bisa ditanamkan lewat kebohongan????
Aku sungguh marah...sampai berniat untuk memberhentikan saja sekolah Raya....
tetpi setelah mendiskusikan dengan bapaknya, kami putuskan untuk menjelaskan pada raya cerita sebenarnya tentang santa haraboji yang akal-akalan itu....
Tahu apa reaksi anak itu???
"Begitu ya ma???" dan dia tertawa...arif sekali wajahnya. Seperti bisa memahami kalau orang dewasa memang pembohong yang suka melarang anak2 untuk perbohong....
kemudian dia melanjutkan main sandiwara dengan adiknya..
"Deek...ini Santa haraboji datang bawa somulll...."

Duh...anakku

Yongin (17/12/2009)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun