Sabtu tanggal 24 September 2011 yang lalu, aku menerima surat dari seorang dokter dan inilah bunyi suratnya.
Jakarta,September 2011
Yth. Ayah dan Ibunda tercinta
Di Aula FKUI Jakarta
Pada hari Ayah dan Bunda membaca surat ini, Insya Allah ananda telah disumpah untuk menjadi seorang dokter, sebuah profesi yang ananda pilih untuk ananda jalani kedepannya. Untuk itu ananda mohon restu dan iringan doa dari Ayah dan Bunda.
Teruntuk Ayah dan Bunda tercinta,
ananda mengucapkan terima kasih tak terbatas atas kesabaran Ayah dan Bunda dalam mendidik dan membesarkan ananda. Pelajaran dan nasehat dari Ayah dan Bunda, selalu ananda nantikan dan ananda pelihara sebagai pusaka yang tak ternilai harganya betapapun keras hati dan perilaku ananda.
Padamu Ayah dan Bunda tercinta,
Ayah dan Bunda merupakan anugerah terindah yang Allah berikan kepada ananda dalam hidup ananda. Ananda ingin Ayah dan Bunda tahu betapa bersyukurnya ananda dilahirkan ditengahkehangatan cinta Ayah, Bunda dan keluarga.
Satu pinta ananda, semoga Allah mengekalkan hubungan kita ini sebagai satu keluarga utuh dan melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Amin.
Peluk dan cium
Fahreza aditya neldy
Tulisan ini akututup dengan mengutip kata-kata Helen keller bahwa ; ” hal-hal yang paling baik dan paling indah di dunia tidak dapat dilihat atau disentuh, ia hanya dapat dirasakan dengan hati ”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H