Ketika Jakarta didera hujan deras, genangan air menjadi pemandangan rutin yang pasti terjadi di beberapa titik di ruas jalan Soepomo Menteng Dalam Jakarta Selatan. Sesuatu yang dulu mustahil terjadi di jalan ini karena lokasinya cukup tinggi, sampai ada ungkapan dari beberapa kawan jika Soepomo / Menteng Dalam banjir maka itu artinya Jakarta sudah tenggelam.
Tentu kita bertanya-tanya, kok bisa-bisanya Jalan Soepomo banjir? Apa yang terjadi dengan jalan ini? Bukankah di sisi kirinya (Pancoran arah Manggarai) juga terdapat drainase yang cukup besar sehingga seharusnya semua genangan air di jalan dengan mudah dapat dialirkan ke sana.
Mari kita telusuri jalan Soepomo dari arah Pancoran menuju Manggarai. Banyak pemilik bangunan di kiri jalan yang menutup badan drainase sesuka hatinya. Kalau hanya sekadar membuat jembatan sebagai jalan penghubung ke lokasi bangunan tentu masih bisa dipahami. Yang terjadi adalah para pemilik bangunan menutupi ruang di atas drainase selebar bangunan mereka dan dengan rasa tidak bersalah memagarinya menjadi bagian dari halaman bangunan mereka dan tidak jarang trotoar yang seharusnya hak para pejalan kaki mereka rampas menjadi lahan parkir mereka. Keadaan inilah yang menyebabkan genangan air di jalan Soepomo karena tertutupnya aliran air dari jalan ke drainase.
Membiarkan kondisi ini terus menerus akan mengakibatkan terganggunya lingkungan, pembersihan/pembenahan drainase sulit dilakukan & mengundang pemilik bangunan yang “ masih patuh “ untuk melakukan hal yang sama.
Kalau orang-orang yang tidak punya pilihan saja bisa ditertibkan (mereka yang karena dipaksa keadaan menjadikan pinggir kali sebagai tempat berlindung) konon lagi untuk mereka-mereka yang pasti punya pilihan tentu harusnya aturan juga harus ditegakkan.
Pak Ahok, sekali-sekali telusurilah Jalan Soepomo dari arah Pancoran menuju Manggarai. Perampasan itu sangat gampang bapak temukan & kondisi paling parah adalah selepas Ruko Royal Palace (depan Pom bensin Shell sampai dengan lampu merah tebet).
[caption caption="Jln.Soepomo"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H