Mohon tunggu...
Soultan Kabasaran
Soultan Kabasaran Mohon Tunggu... Auditor - Gelar adat

Andai dunia terlalu sempit, hati terlalu luas ntuk ditempati sendiri , banyak ruang yang DIA anugerahkan didalam sana tentu sangat cukup untuk berbagi. Hidup hanya sekali, Mari buat berarti.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pajak, Gotong Royong, Integritas Pejabat Publik & Manusia Amoral

9 Januari 2016   18:12 Diperbarui: 9 Januari 2016   18:43 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sudah saatnya pihak otoritas pajak menginisiasi  Gerakan Patuh Pajak Nasional  dengan menggali kembali nilai-nilai luhur dari budaya gotong royong dengan tujuan  meningkatkan  morale compliance masyarakat  dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Mengaitkan semua penggunaan layanan publik dengan tingkat  patuh pajak  individual/entitas  barangkali bisa digunakan sebagai sarana pemaksa bagi mereka yang morale compliance  nya masih rendah.  Kepatuhan membayar pajak tidak hanya menunjukkan tingginya morale compliance seseorang tetapi juga menunjukkan tingginya religiuosity compliance seseorang karena dalam system self assessment hanya wajib pajak dan tuhan yang tahu tentang keadaan yang sebenarnya. 

Sebagai masyarakat paternal tentu saja  Gerakan Patuh Pajak Nasional  baru bisa diterima secara luas jika terlebih dahulu dimulai dari penyelenggara negara dengan kata lain semua penyelenggara negara harus benar dulu bayar pajaknya. Jadikan juga patuh pajak  sebagai sarana untuk menguji integritas seseorang sebelum menjadi pejabat publik dan dalam rangka memenuhi azas transparansi, khusus untuk penyelenggara negara, kerahasiaan pajak sebagaimana diatur dalam pasal 34 undang-undang KUP perlu dipertimbangkan pengecualiannya.  

Kita berharap dengan bertumpu pada nilai-nilai luhur kegotongroyongan sebagaimana yang dinyatakan  pelaksana tugas ( Plt.) Direktur Jenderal Pajak Ken, hendaknya di tahun 2016 ini pemerintah dengan melibatkan seluruh penyelenggara negara sesuai tupoksi masing-masing mengkampanyekan Gerakan Sadar Pajak Nasional ( GSPN ) untuk menciptakan budaya patuh pajak benar-benar hadir dalam masyarakat Indonesia. 

Kedepan hendaknya tidak ada lagi penumpang gelap di negeri ini. Menikmati hidup dengan rasa aman tapi tidak bayar pajak, berusaha dengan tenang tapi tidak bayar pajak, berkendara dengan nyaman  tapi tidak bayar pajak, memanfaatkan fasilitas publik  tapi tidak bayar pajak. Mereka ini adalah benalu, amoral & munafik  yang tanpa rasa malu & berdosa hanya  ikut menikmati fasilitas tapi tidak dalam pembiayaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun