Memang tak mudah untuk bertindak sebagai pemimpin yang memerangi kemaksiatan, narkoba dan prostitusi. Karena kemaksiatan, narkoba dan prostitusi yang dibisniskan, pasti dikelola oleh para manusia jahat berotak kotor berwatak mafia.
Mereka adalah orang yang akan berbuat apa saja, untuk mempertahankan bisnisnya.
Maka sejak sejak Gubsu Edy memerintahkan pasukan gabungan untuk menutup diskotek dan kafe remang-remang yang ada di sekitar Binjai, Deli Serdang dan Langkat , Gubsu Edy Rahmayadi mendapatkan berbagai terror fitnah yang bertubi-tubi. Dari isu gratifikasi, hingga mafia tanah.
Aneh rasanya ketika melihat isu gratifikasi itu dilemparkan oleh seorang yang sedang menjalani proses hukum atau tuduhan pencemaran nama baik dan isu mafia tanah ditudingkan oleh sekelompok penggarap tanah yang jelas-jelas menduduki tanah Eks HGU PTPN II tanpa alas hak yang jelas.
Tapi begitulah resiko menjadi pemimpin, ketika hendak menegakkan kebenaran, maka berbagai fitnah dan hasutan kebencian pasti akan datang menyerang.
Namun kami yakin, seorang Edy Rahmayadi tidak akan gentar menghadapi segala tantangan itu. Bahkan perang yang beresiko kematian saja pun beliau hadapi berkali-kali, apalagi cuma fitnah recehan dari para pihak yang tak punya kredibilitas itu.
Tetap semangat Ayah Kami, Ayah Edy Rahmayadi. Maju terus, hancurkan para mafia di Sumatera Utara ini. Kami bersama mu, untuk wujudkan sumut bermartabat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H