Mohon tunggu...
IMRON SUPRIYADI
IMRON SUPRIYADI Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Tinggal di Palembang

Penulis adalah Guru Ngaji di Rumah Tahfidz Rahmat Palembang, dan Penulis Buku "Revolusi Hati untuk Negeri" bekerja sebagai Jurnalis di KabarSumatera.com Palembang. (www.kabarsumatera.com) dan mengelola situs sastra : www.dangausastra.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nyamuk Sosial, Nyamuk Sok Sial

10 September 2015   06:24 Diperbarui: 10 September 2015   07:29 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam keseharian, hampir setiap orang, sangat membenci terhadap nyamuk. Selain dari gigitannya yang membuat gatal, atau juga karena nyamuk menjadi penebar virus Demam Berdarah atau belakangan ada penyakit Cikungunya yang juga disebabkan oleh seekor nyamuk. 

Kebencian kita terhadap nyamuk, memang cukup beralasan karena siapapun orangnya sudah pasti tidak ingin terkenal gatalnya, tidak ingin terkena virus demam berdarah dan tidak ingin mengidap penyakit cikungunya. 

Sedemikian parahnya kita membenci nyamuk, sampai-sampai kita tidak ingin nyamuk masuk ke ruang tidur kita, kemudian kita memasang kelambu dan memasang segala obat nyamuk supaya kita tidak terganggu oleh mahluk kecil ini.

Dalam pandangan sepintas, kebanyakan orang menilai nyamuk adalah mahluk yang menjengkelkan dan membahayakan bagi kehidupan manusia. Bahkan, kalau bisa nyamuk harus dibasmi sampai ke akar-akarnya, supaya mahluk ini tidak lagi membuat pusing banyak orang di kolong langit ini.

Tidak salah memang cara pandang yang demikian. Sebab, sebagian kita memang hanya melihat kehadiran nyamuk dari efek negatif ; seperti sumber penyakit, penyebar virus Demam Berdarah, Cikungunya dan lain sebagainya.

Tetapi, kalau kita kemudian memutar otak kita dan menyadarkan hati kita, betapa Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu yang sia-sia di bumi ini. Semua bentuk mahluk ciptaan pasti ada manfaatnya bagi manusia, termasuk nyamuk.

Siapapun boleh benci dan jengkel pada nyamuk. Tetapi perlu kita lihat bagaimana ratusan, bahkan ribuan buruh, pengusaha, yang bermodal besar atau kecil telah banyak tertolong oleh hadirnya nyamuk. 

Dengan hadirnya mahluk kecil ini, kemudian berdiri perusahaan atau pabrik obat anti nyamuk dengan bermacam merek dan kemasan-nya. Belakangan berkembang obat anti nyamuk elektrik, dengan pewangi ruangan. Belum lagi para pembuat kelambu, racun jentik-jentik dan lain sebagainya.

Dari kenyataan itu, ternyata seekor nyamuk kecil, yang selama ini kita benci, kita usir-usir kehadirannya, bahkan kita bunuh kalau dia tertangkap, telah menyumbangkan peluang pekerjaan bagi rubuan buruh, memberi keuntungan bagi sejumlah pengusaha, sampai membantu hidup para pembuat kelambu.

Dengan penyakit Demam Berdarah, Malaria, dan Cikungunnya yang disebabkan nyamuk, para ahli kedokteran dan sejumlah peneliti kemudian melakukan riset sedemikian rupa terhadap virus yang dibawa nyamuk, untuk kemudian mencari obat penangkalnya.

Sejumlah dokter kebanjiran pasien akibat terserang  nyamuk. Apotik, ikutserta mendapat untung dari penjualan obat resep dokter. Masih banyak lagi keuntungan dan manfaat dari nyamuk di bumi ini, termasuk gerakan kebersihan atau fooging (penyemprotan) lingkungan dengan asap racun nyamuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun