Mohon tunggu...
Phintani Ariestya
Phintani Ariestya Mohon Tunggu... Jurnalis - Just me

Penggiat Sosial Media, Penggiat Wisata, Doyan Kulineran, Buzzer

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Bakso Aneh Ini Tanpa Pentol!

19 Maret 2019   14:14 Diperbarui: 22 Maret 2019   14:23 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemalang adalah salah satu surga kuliner khas daerah. Kota yang berada diantara Kota Tegal dan Kota Pekalongan ini memang hanya kota kecil yang dilewati para pemudik di waktu lebaran. Tapi jangan salah, di sini terdapat banyak pilihan menu kuliner yang pasti akan memanjakan lidah Anda. 

Salah satu kuliner unik di Pemalang yang belum banyak orang tahu adalah Bakso tanpa Pentol alias Bakso Daging Pak Miad. Sajian kuliner ini menjadi salah satu alternatif makanan khas yang dicari ketika kita singgah atau sedang berlibur di kota Pemalang.

Pentol ini menjadi ciri khas yang membedakan dengan bakso atau makanan berkuah lainnya, karena ukuran pentol bakso yang biasanya sebesar bola pingpong atau ada juga yang sebesar bola tenis. Nah, di Bakso Daging Pak Miad ini kita tidak akan menemukan pentol baksonya karena di sini pengganti pentol menggunakan daging kerbau.

Pertama kali mencoba mencicipi  kuliner ini saya kaget dengan penampilannya. Tidak ada pentol seperti bakso kebanyakan. Ini menjadi pertanyaan yang sering ditanyakan oleh para pembeli lainnya saat disodorkan oleh pelayan. Namun, setelah dicicipi cita rasanya dijamin membuat ketagihan dan ingin kembali lagi.

Berada di Kecamatan Taman, Desa Jebed Utara tepatnya di seberang Tugu Jebed Utara warung sederhana Bakso Daging Pak Miad ini berjarak tidak jauh dari pusat kota Pemalang. Menurut Ibu Kusyati yang merupakan anak dari Pak Miad yang sekarang menjadi penerus, bakso ini adalah salah satu pelopor bakso di Pemalang. 

Dengan kondisi warung yang hanya dengan dinding kayu bercat kapur dan berlantai tanah, selalu ramai didatangi para konsumennya. Selain di Jebed Utara, Kusyati juga membuka cabang di Desa Mulyoharjo yang jauh lebih dekat dengan pusat kota. Di sini kondisi warungnya jauh lebih bagus, paling tidak bangunannya sudah berdinding beton.

Warung Pak Miad
Warung Pak Miad
Seperti bakso pada umumnya, Bakso Daging Pak Miad disajikan dalam mangkuk. Bedanya, sebagai pengganti pentol bakso, di dalam kuah panas seperti soto terdapat irisan daging kerbau disertai irisan tomat hijau dan daun bawang. Perbedaan lain, sebelum dihidangkan di bagian atas bakso ini ditaburi bawang goreng dan bubuk kerupuk. 

Disebut bubuk kerupuk karena memang terbuat dari kerupuk yang ditumbuk halus. Lalu kalau bakso lain biasa disantap dengan sendok-garpu, Bakso Daging Putri Miad disajikan dengan sendok lebar seperti yang digunakan oleh penjual es buah.

Sebagai teman makan, disediakan dua piring berisi irisan lontong dan kerupuk panjang yang dikenal sebagai kerupuk jentik atau kerupuk jari oleh penduduk lokal. Tak ada saus tomat, selain tisu di atas meja hanya ada botol kecap. Itu pun tak banyak yang menyentuh karena dianggap malah akan merusak rasa.

dokpri
dokpri
Ibu Kusyati mengaku dalam sehari menghabiskan rata-rata 4 kg daging. Di hari libur stok daging yang harus disediakan menjadi 7-8 kg per hari. Dengan harga seporsi 13.000 Anda sudah bisa menikmati semangkuk bakso tanpa pentol ini.

Tertarik untuk mencobanya? Jika kebetulan melintasi Pemalang, jangan ragu-ragu mampir dan mencicipi Bakso Daging Pak Miad ini ya, dijamin bikin nagih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun