Pemalang adalah salah satu surga kuliner khas daerah. Kota yang berada diantara Kota Tegal dan Kota Pekalongan ini memang hanya kota kecil yang dilewati para pemudik di waktu lebaran. Tapi jangan salah, di sini terdapat banyak pilihan menu kuliner yang pasti akan memanjakan lidah Anda.Â
Salah satu kuliner unik di Pemalang yang belum banyak orang tahu adalah Bakso tanpa Pentol alias Bakso Daging Pak Miad. Sajian kuliner ini menjadi salah satu alternatif makanan khas yang dicari ketika kita singgah atau sedang berlibur di kota Pemalang.
Pentol ini menjadi ciri khas yang membedakan dengan bakso atau makanan berkuah lainnya, karena ukuran pentol bakso yang biasanya sebesar bola pingpong atau ada juga yang sebesar bola tenis. Nah, di Bakso Daging Pak Miad ini kita tidak akan menemukan pentol baksonya karena di sini pengganti pentol menggunakan daging kerbau.
Pertama kali mencoba mencicipi  kuliner ini saya kaget dengan penampilannya. Tidak ada pentol seperti bakso kebanyakan. Ini menjadi pertanyaan yang sering ditanyakan oleh para pembeli lainnya saat disodorkan oleh pelayan. Namun, setelah dicicipi cita rasanya dijamin membuat ketagihan dan ingin kembali lagi.
Berada di Kecamatan Taman, Desa Jebed Utara tepatnya di seberang Tugu Jebed Utara warung sederhana Bakso Daging Pak Miad ini berjarak tidak jauh dari pusat kota Pemalang. Menurut Ibu Kusyati yang merupakan anak dari Pak Miad yang sekarang menjadi penerus, bakso ini adalah salah satu pelopor bakso di Pemalang.Â
Dengan kondisi warung yang hanya dengan dinding kayu bercat kapur dan berlantai tanah, selalu ramai didatangi para konsumennya. Selain di Jebed Utara, Kusyati juga membuka cabang di Desa Mulyoharjo yang jauh lebih dekat dengan pusat kota. Di sini kondisi warungnya jauh lebih bagus, paling tidak bangunannya sudah berdinding beton.
Disebut bubuk kerupuk karena memang terbuat dari kerupuk yang ditumbuk halus. Lalu kalau bakso lain biasa disantap dengan sendok-garpu, Bakso Daging Putri Miad disajikan dengan sendok lebar seperti yang digunakan oleh penjual es buah.
Sebagai teman makan, disediakan dua piring berisi irisan lontong dan kerupuk panjang yang dikenal sebagai kerupuk jentik atau kerupuk jari oleh penduduk lokal. Tak ada saus tomat, selain tisu di atas meja hanya ada botol kecap. Itu pun tak banyak yang menyentuh karena dianggap malah akan merusak rasa.
Tertarik untuk mencobanya? Jika kebetulan melintasi Pemalang, jangan ragu-ragu mampir dan mencicipi Bakso Daging Pak Miad ini ya, dijamin bikin nagih.