Muhammadiyah bekerja sama dengan PT Astra melaksanakan program Desa Sejahtera Astra (DSA). Program DSA kali ini diselenggarakan bersama JATAM (Jamaah Tani Muhammadiyah) Sragen, dengan tajuk studi inspirasi tentang perawatan, budidaya, dan penanganan hama pisang cavendish serta produk olahan pisang bersama Lasiyo Syaifuddin “Sang Professor Pisang” yang juga pendiri Kelompok Tani Puspita Hati pada Kamis (25/3/2024) di Bambanglipuro, Bantul.
Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan PusatStudi Inspirasi dibuka dengan kata pengantar dari Muhammad Qomarudin selaku perwakilan MPM PP Muhammadiyah. Ia menyampaikan bahwa studi inspirasi ini diselenggarakan dengan tujuan untuk menjadi platform berbagi pengalaman dan wawasan dalam pembudidayaan pisang cavendish, khususnya untuk memperkuat kelembagaan Jamaah Tani Muhammadiyah.
“Dengan demikian output yang akan dihasilkan juga akan meingkat seiring dengan meningkatnya pengetahuan serta kapabilitas jamaah dalam dunia bertani” tuturnya.
Agenda Studi Inspirasi kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi dan diskusi hangat yang dipandu oleh Lasiyo Syaifudin, “Sang Profesor Pisang”, yang membahas masalah krusial para petani pisang serta solusi yang ramah lingkungan untuk menyelesaikannya.
Masifnya serangan hama pada tanaman pisang, yang merugikan para petani secara ekonomi, adalah latar belakang masalah yang menjadi subjek diskusi. Salah satu solusi yang diperkenalkan adalah penggunaan pestisida nabati. Pestisida nabati adalah pestisida yang berasal dari bahan-bahan alami, seperti ekstrak tumbuhan, yang tidak hanya efektif dalam mengendalikan hama, tetapi juga ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan manusia.
"Selama bertahun saya menjadi petani pisang, saya telah menemukan solusi tepat yang ramah lingkungan untuk mengatasi permasahalan tersebut, yaitu penggunaan Pestisida Nabati. Menggunakan bahan organik yang mudah ditemukan seperti temu ireng, temu lawak, daun mimba, daun mahoni dan gadung, pestisida ini terbukti mampu membunuh hama penganggu perkebunan pisang” jelasnya.
Pada sesi ini, Lasiyo mengajak para petani JATAM Sragen untuk secara aktif terlibat dengan mengunjungi dan langsung mencoba membuat pestisida, memungkinkan mereka untuk memahami dengan lebih baik proses produksi dan aplikasi pestisida secara praktis.
Agenda Studi Inspirasi berlanjut dengan kunjungan yang komprehensif ke tiga perkebunan pisang yang dimiliki oleh Kelompok Tani Puspita Hati. Dalam kunjungan ini, Lasiyo memberikan penjelasan mendalam tentang latar belakang pendirian perkebunan dan strategi pengelolaannya. Melalui paparan yang terperinci, peserta diajak untuk memahami secara holistik proses pengelolaan perkebunan, termasuk aspek-aspek seperti pemilihan varietas pisang yang tepat, pengelolaan tanah, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta praktik-praktik pertanian berkelanjutan yang diterapkan oleh kelompok petani ini.
Dalam agenda Studi Inspirasi tersebut, turut hadir Sutarto selaku penanggungjawab JATAM Sragen, ia mengemukakan bahwa segala macam fasilitas yang didapat akan dioptimalkan agar produksi dari perkebunan pisang lebih maksimal.
“Pisang merupakan salah satu tanaman yang rentan akan hama, dan permasalahan yang kerap kami temui di perkebunan pisang di sragen maka dari itu kami dari JATAM Sragen ingin mempelajari lebih dalam mengenai penanangan hama pada sang ahlinya. Selain itu perihal olahan dari pohon pisang yang akan menjadi target utama kita, dengan berbagai sumber daya yang dimiliki, pelatihan, dan pendampingan yang kami terima, kami berharap dapat mengoptimalkan hasil produksi dari perkebunan yang ada.” ungkapnya
Pada sesi akhir acara Ketua JATAM Pusat, Hadi Sutrisno menyampaikan bahwa ini permulaan dari kegiatan pemberdayaan yang dilakukan. Selanjutnya akan diadakan berbagai macam pendampingan bagi JATAM diseluruh daerah agar dapat merealisasikan apa yang menjadi target bersama.
“Kedepannya kami berencana untuk menyelenggarakan sarasehan bersama Jamaah Tani Muhammadiyah di setiap daerah, dengan tujuan untuk pengumpulan data, merencanakan langkah-langkah, dan realisasi program secara efektif.” tutupnya.